MengenalApa Saja Bagian Bagian Transformator dan Fungsinya. Fungsi dari transformator secara umum adalah untuk mengubah, baik itu memperbesar atau memperkecil, tegangan bolak balik (AC) pada sumber energi listrik. Trafo ini berperan sangat penting untuk mendistribusikan tenaga listrik. Satu buah transformator sederhana pada dasarnya bekerja Bagianbunga yang memiliki nama latin corolla ini merupakan salah satu yang mencolok karena berada di area luar. Ukurannya jauh lebih besar dibandingkan dengan komponen bunga lainnya. Mahkota bunga diciptakan berwarna-warni agar dapat menarik perhatian serangga penyerbuk di sekitarnya. Selain itu, mahkota bunga juga berfungsi untuk melindungi Sensorini juga berfungsi untuk membuat suhu sterilisasi stabil dengan saklar otomatis yang terintegerasi. 13. Handle. Ada satu bagian yang terlupa yaitu handle atau pegangan. Bagian ini berfungsi untuk mengangkat autoclave dan juga membuka penutup autoclave. Baca juga : Mengenal macam - macam metode sterilisasi. Bagianbagian penting dari printer inkjet dan fungsinya : Kepala cetak/kartrid. Print head merupakan bagian terpenting dari sebuah printer inkjet dan harganya biasanya paling mahal dibandingkan dengan komponen lainnya. Print head ini memiliki fungsi menulis atau menyemprotkan tinta pada kertas pada saat proses pencetakan. ReadOr Download Gallery of struktur dan fungsi gigi info pendidikan dan biologi - Susunan Gigi Manusia | bagian dan fungsi gigi gigi susu dan gigi dewasa semua tentang gigi, alat pencernaan pada manusia, anatomi dasar dan fisiologi sistem organ tubuh manusia pintar biologi, ukuran lidah manusia normal blog klinik dokter gigi part 3, Masingmasing bagian pada antena parabola mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda namun saling berkaitan. Jika salah satu komponen parabola ini tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan kerja parabola dalam menangkap sinyal satelit tidak maksimal. Mengetahui dan memahami fungsi dari tiap bagian parabola akan berguna pada saat 3hfim. ada yang berapintu satu dan ada yang berpintu dua. Sterilizer ini diisi ddengan tandan buah yang di masukan ke dalam lori. Lori ada Yng mempunyai kapasitas ton TBS. sterilzer horizontal dapat dimuati 7 – 10 lori untuk satu kali peebusan degan muatan perlori ton TBS. Gambar Sterilizer Horizontal Perbedaan antara kedua sterilizer tersebut adalah  Sterilizer vertical lebih sederhana dalam bentuk serta lebih rendah biaya investasinya di bandingkan dengan sterilizer horizontal.  Kapasitas olah sterilizer vertical lebih kecil di bandingkan dengan sterilizer horizontal karena sterilizer vertical hanya dapat di pergunakan di pabrik yang berkapasitas terbatas.  Pada sterilizer horizontal kerugian minyak didalam janjangan kosong dan di dalam air embun perebusan lebih tinggi dari pada sterilizer vertical, hal itu di sebabkan buah mengalami kerusakan sewaktu pengisian karena berbenturan dengan pintu isian dan bantingan yang dialami sewaktu di masukan.  Diperlukannya waktu yang lama untuk membongkar isi sterilizer vertical karena di lakukan dengan tangan manusia jika di bandingkan dengan sterilizer horizontal yang di lakukan dengan mekanik. Peralatan dan Fungsi Alat-alat Pada Sterilizer 23 Adapun peralatan-perlatan beserta fungsinya yang ada pada rebusan Sterilizer yaitu  Unit sterilizer vessel yang dilengkapi 2 dua unit pintu berfungsi sebagai tempat merebus tandan buah segar TBS.  Pipa dan valve inlet berfungsi untuk memasukkan steam uap ke sterilizer.  Pipa dan valve condensate berfungsi sebagai pembuangan steam hasil kondensasi yang selanjutnya ditampung pada blowdown chamber dan condensate pit.  Pipa dan exhaust valve berfungsi sebagai pembuangan steam eks perebusan.  Programable Logic Controller PLC berfungsi mengatur dan mengontrol sistem perebusan yang dapat diatur secara manual maupun full otomatis. Biasanya dilengkapi steam recorder chart.  Safety valve berfungsi sebagai katup pengaman saat tekanan dalam sterilizer berlebih diatas tekanan kerja.  Cantilever rail bridge berfungsi sebagai jembatan untuk masuk dan keluarnya lori buah  Air compressor berfungsi untuk mensuplai udara yang dipakai untuk mengaktifkan pneumatic valv  Alat-alat ukur gauge berfungsi untuk memonitor pengoperasian alat seperti pressure gauge.  Capstan, bollard yang berfungsi untuk menarik lori buah masuk dan keluar sterilizer. Metode Perebusan Sebenarnya metode macam-macam perebusan di tentukan mengikuti dengan jenis perebusan yang diterapkan. Untuk jenis strilizier horizontal dengan menggunakan lori akan menggunakan tekanan sampai tripple peak. Mengapa di perlukan hingga tripple peak, karena buah akan benar matang sampai ke lapisan bawah apabila tekanan mencapai 3 bar. 24 Sebagai penjelasan saat single peak tekanan steam akan ditahan sampai 1,5 bar biasa nya selama 15-20 menit. Hal ini bertujuan untuk mendorong udara yang masih terdapat didalam tabung udara pada ruang sterilizier dapat mengakibatkan terjadinya perubahan fase dari uap menjadi cair karena perbedaan suhu dari udara dengan steam tersebut. Perubahan fase ini akan menimbulkan genangan air kondensat. Pada saat double peak, di tahan 2,5 bar selama 15-20 menit. Bertujuan untuk mendorong air kondesat k yang mengenang di bawah lantai sterilizier keluar melalui kondensat valve. Penumpukan air kondensat hingga menggenangi TBS dapat meningkatkan oil losses yang terbawa pada kondensat. Untuk triple peak, pada saat ini lah proses perebusan buah dilakukan. Biasa nya dilakukan penahan steam apabila sudah mencapi 3 bar selama 40-45menit. Pada tekanan ini diharapakan buah sudah dalam kondisi masak dan nanti nya dapat di proses pada stasiun selanjutnya. Jenis-jenis Manajemen Pemeliharaan Pabrik Pemeliharaan Pencegahan Preventive Maintenance Sistem pemeliharaan ini adalah melakukan pemeliharaan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima Corder 1992, hlm 4. Seperti dalam industri motor masih dikenal istilah servis’. Istilah ini meliputi semua pemeriksaan dan penyetelan yang tercakup dalam buku petunjuk pemeliharaan, terutama pelumasan, pengisian kembali, pemeriksaan minor dan sebagainya. Dalam setiap kejadian, pemeliharaan korektif biasanya memerlukan keadaan berhenti, sedangkan pemeliharaan pencegahan preventive maintenance dapat dilakukan pada waktu berhenti maupun waktu berjalan. Pemeliharaan Setelah Rusak Breakdown Maintenance 25 Sejak awal virus ini merebak, pemerintah dan berbagai ahli kesehatan sudah mengumumkan bahwa persebarannya dapat terjadi melalui droplet. Namun seiring dengan berkembangnya penelitian, ternyata ditemukan bahwa virus dapat bertahan dalam jangka waktu itu, Mama perlu memastikan setidaknya barang-barang yang Mama sentuh dan gunakan setiap hari secara rutin bebas dari virus. Terlebih jika Mama baru melahirkan. Baik Mama dan si Kecil pasti sangat membutuhkan perlindungan ekstra. Salah satu cara memberikan perlindungan ekstra adalah dengan menggunakan sterilizer. Buat Mama yang masih ragu untuk memiliki barang yang satu ini, simak ulasan Popmama berikut ini deh!1. Sterilizer dapat membunuh virus dan bakteri hingga Gal Botol susu bayi Mungkin sebelumnya kita sudah bisa tenang saat suatu permukaan tidak terdapat kotoran yang menempel, tapi semenjak pandemik, definisi bersih nggak hanya sebatas permukaan barang yang nggak terdapat kotoran saja. Sekarang Mama semakin sadar bahwa barang-barang yang Mama gunakan terutama yang berkaitan dengan si Kecil harus bebas dari virus dan bakteri yang mana keduanya nggak bisa terlihat dengan mata telanjang. Tapi tenang Ma, Mama bisa kok memastikan barang-barang yang Mama gunakan bebas dari virus dan bakteri dengan menggunakan Polytron UV Sterilizer Box. Polytron Multipurpose Sterilizer Box ini dilengkapi dengan mode UV-C Lamp Sterilization yang mampu membunuh virus dan bakteri hingga Barang-barang lebih steril dan Mama jadi lebih tenang deh!Editors' Picks2. Dapat digunakan sebagai pengering peralatan bayiPopmama/Polytron Sterilizer Box dari Polytron Sterilizer Box dari Polytron ini juga dapat digunakan sebagai alat pengering lho, Ma. Apalagi jika kaitannya dengan peralatan bayi seperti botol susu misalnya. Peralatan bayi harus dalam kondisi kering karena jika sampai ditinggalkan dalam kondisi lembab atau terdapat air yang menjadi dingin, botol bisa jadi sarang berkembangnya mikroorganisme. Dengan Polytron Multipurpose Sterilizer Box ini, Mama bisa mengeringkan dengan Mode DRY 10-360 menit hingga suhu 60 derajat Celcius3. Tempatnya yang luas dapat digunakan untuk mensterilkan uang, dompet hingga smartphoneShutterstock/Still AB Perlengkapan yang sering terpapar virus Nggak hanya Mama untuk kebutuhan si Kecil saja yang bisa memanfaatkan Polytron Multipurpose Sterilizer Box ini, Papa juga bisa lho. Misalnya saat si Papa habis bepergian dari luar rumah, saat kembali ke rumah, Papa bisa menaruh barang-barangnya untuk disterilisasi terlebih dahulu nih. Jadi kondisi rumah bisa lebih steril tanpa ada virus dan bakteri yang terbawa dari luar rumah. Ini karena Polytron Multipurpose Sterilizer Box punya tempat yang luas dan dilengkapi dengan beberapa fitur penting seperti HEPA + Activated Carbon Filter yang mampu menyaring partikel debu dan kuman serta menghilangkan bau tidak sedap, Food Grade karena bahan materialnya aman untuk makanan, dan tentu saja multipurpose karena bisa digunakan untuk peralatan makan, paket, uang, botol, masker kain, handphone, dompet, dan lainnya dan sebagainya. 4. Mama bisa menjadikan sterilizer sebagai tempat penyimpananPopmama/Polytron Polytron sterilizer box sebagai storage Mama merasa peralatan si Kecil gak aman jika ditaruh di rak alat makan? Tenang Ma, Polytron Multipurpose Sterilizer Box ini bisa kok Mama alih fungsikan sebagai ruang penyimpanan. Gak hanya dengan Mode DRY dan Mode UV-C Lamp Sterilization yang sudah disebutkan sebelumnya, Polytron Multipurpose Sterilizer Box juga bisa mengoperasikan kedua mode tadi secara otomatis lho. Jadi, alat-alat yang Mama gunakan bisa dikeringkan dan disterilisasi secara Hemat waktu dan efisienShutterstock/paulaphoto Mama sedang menggendong si Kecil Bayangkan harus berapa lama Mama harus mencuci peralatan bayi lalu mengeringkannya secara manual. Pasti memakan waktu yang lama deh, Ma. Tapi, cerita ini nggak akan terjadi kalau, Mama menggunakan Polytron Multipurpose Sterilizer Box yang sudah dilengkapi dengan indikator waktu pengoperasian yang bisa Mama sesuaikan baik itu ditambahkan atau dikurangi waktu pengoperasiannya. Mama jadi bisa dengan bebas melakukan aktivitas lainnya deh selagi mensterilkan barang-barang. Lebih efisien kan?Nah, itu tadi beberapa manfaat yang bisa Mama rasakan jika Mama menggunakan Polytron Multipurpose Sterilizer Box di rumah. Sterilizer Box memang penting banget kan, Ma? Apalagi jika Mama baru saja melahirkan. Untuk tahu info selengkapnya seputar Polytron Multipurpose Sterilizer Box? Langsung klik di sini ya! Sehat selalu untuk Mama dan keluarga! CSC Eva Febrina Sinulingga “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010. Tipe horizontal, yang merupakan bejana horizontal dan memiliki keuntungan antara lain - Kapasitas sterilizer antara 15 – 30 ton TBS - Pengoperasian lebih mudah dan praktis - Buah tidak bersinggungan langsung dengan dinding, sehingga bahan olah tidak mungkin menyebabkan bejana menjadi korosi. - Pengisian uap masuk dan pembuangan uap keluar serta pembuangan air kondensat lebih muda dilakukan. Pada gambar [1] dapat dilihat jenis sterilizer tipe horizontal seperti yang dibawah ini Gambar Sterilizer tipe horizontal Bagian – Bagian dari Sterilizer 1. Body Body sterilizer merupakan lembaran – lembaran dari plat – plat yang di rol, kemudian disambungkan membentuk silinder yang panjang. Saluran pemasukan uap Eva Febrina Sinulingga “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010. Saluran uap ini dilas dengan body dan dibuat flensa untuk menyambungkan ke pipa uap masuk. Selain saluran masuk juga ada saluran air kondensat dan alat pengukur tekanan. 2. Pintu Pintu dibuat seperti potongan bola, yang terletak di kiri dan kanan. Pintu merupakan sarana untuk mempermudah pemasukan lori yang berisi sawit. 3. Locking Ring Fungsi locking ring adalah untuk memperketat pintu dan untuk menjaga uap tidak tembus dari sela – sela pintu. 4. Rel dan Lori Untuk mempercepat proses perebusan maka buah sawit dimasukkan ke dalam lori, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan buah tidak lama. Akan tetapi, tanpa adanya rel lori juga susah untuk dimasukkan dan dikeluarkan dari sterilizer Komponen - Komponen Pembangun Utama Control Valve FIG 360 – 104 Air To Close Control valve adalah valve yang mengendalikan laju arus sesuai dengan tekanan udara dari positioner. Control Valve terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian actuator, bonnet dan body. Sistem kerjanya adalah dengan menaikan tekanan udara operasi, plat diafragma turun menekan pegas yang dihubungkan dengan plat diafragma, sehingga menggerakkan tangkai actuator. Kemudian tangkai itu berhenti dimana posisi gaya pegas itu seimbang dengan tekanan udara. Bukaan Control valve tergantung pada Eva Febrina Sinulingga “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010. gerakan tangkai valve. Dan apabila terjadi suatu kesalahan, maka valve ini secara otomatis akan tertutup. Control Valve ini dalam penggunaannya juga ditunjang dengan pemakainan controller yang memegang perannan penting setelah recorder dan indicator. Yang terpasang pada panel control. Sedangkan alat penunjang lain disebut by pass valve yang terpasang di pasangan. Bagian – bagian pembangun Control Valve FIG 360 – 104 dapat kita lihat dibawah ini [5]. Gambar Control Valve Keterangan gambar 1. Diaphragm Casings 2. Diaphragm Eva Febrina Sinulingga “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010. 3. Diaphragm Plate 4. Actuator Spring 5. Actuator Steam 6. Spring Seat 7. Spring Adjustor 8. Steam Conector 9. Yoke 10. Travel Indikator 11. Indikatos Skale 12. Valve Plug Steam 13. Packing Flange 14. Actuator Yoke Locknut 15. Packing 16. Packing Box 17. Bonnet 18. Bonnet Gasket 19. Spiral Wound Gasket 20. Cage Gasket 21. Valve Plug 22. Cage 23. Seat Ring 24. Valve Body Eva Febrina Sinulingga “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010. Anilisa Data Mengenal Apa Itu Sterilisasi Dan Jenis – Jenisnya Mengenal Apa Itu Sterilisasi Dan Jenis – Jenisnya Dalam dunia kedokteran, dikenal adanya istilah sterilisasi yang biasa diterapkan pada alat-alat kedokteran yang hendak dipakai. Namun sebenarnya apa yang dimaksud dengan sterilisasi itu sendiri? Pengertian sterilisasi ialah proses menghilangkan semua organisme hidup, termasuk mikroorganisme seperti jamur atau fungi, protozoa, bakteri, virus hingga mycoplasma yang ada dalam suatu benda. Proses ini akan turut melibatkan biocidal agent maupun proses fisik yang tujuannya adalah untuk membunuh serta menghilangkan semua mikroorganisme. Proses ini sendiri didesain agar semua mikroorganisme yang ada bisa dibunuh atau dihilangkan. Target metode inaktivasi akan tergantung metode serta tipe dari mikroorganisme, sementara agen kimia yang diikutsertakan dalam prosensya disebut sterilant. Berikut adalah beberapa tujuan sterilisasi Menyiapkan aneka peralatan kedokteran agar siap pakai Mencegah supaya peralatan kedokteran tidak cepat rusak Mencegah infeksi silang Menjamin peralatan kedokteran tetap dalam keadaan bersih Menetapkan produk akhir yang akan digunakan telah steril atau aman digunakan. Macam macam sterilisasi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut √ Terminal Sterilization. Dikatakan oleh PDA Technical Monograph bahwa Terminal Sterilization masih dibagi dua, yaitu overkill method serta Bioburden sterilizaton. Overkill method ialah metode di mana akan digunakan pemanasan uap yang suhunya mencapai 121 derajat Celcius selama kira-kira 15 menit. Metode ini digunakan untuk bahan-bahan tahan panas, misalnya zat anorganik. Overkill method terutama dipilih karena lebih cepat, efisien serta aman. Sementara bioburden sterilization ialah metode yang menggunakan monitoring terkontrol serta ketat kepada beban mikroba kecil di beberapa jalur produksi sebelum proses lanjutan dilakukan. Metode ini akan melibatkan zat yang bisa mengalami degradasi kandungan apabila dipanaskan dengan suhu sangat tinggi. Contohnya adalah penggunaan Dextrose yang jika dipanaskan akan menghasilkan senyawa bernama Hidro Methyl Furfural HDM, yaitu senyawa hepatotoksik. √ Aseptic Processing. Metode ini ialah pembuatan produk steril dengan filter khusus yang digunakan untuk bahan baku steril yang telah diformulasikan secara khusus kemudian dimasukkan dalam kontainer steril dengan lingkungan yang terkontrol. Material, peralatan, suplai udara hingga petugasnya telah terkontrol sehingga kontaminasi mikroba akan tetap pada level yang bisa diterima clear zone. Di Indonesia, Sterilisasi juga terdapat dalam beberapa metode yang diantaranya telah kita singgung diatas. Berikut beberapa istilah metode sterilisasi yang populer digunkan di Indonesia 1. Rebus Boile Pertama ada sterilisasi yang dilakukan dengan cara rebus, di mana peralatan akan disterilkan melalui perebusan dalam air hingga mendidih dengan suhu 1000 derajat Celcius antara 15 hingga 20 menit. Peralatan yang bisa menggunakan pensterilan secara rebus ini adala yang terbuat dari material logam, kaca serta karet. 2. Kukus Stoom Kedua ada cara stoom, di mana peralatan disterilkan menggunakan uap panas . Alat sterilisasi yang umum digunakan ialah autoklaf atau Autoclave. Alat ini juga yang digunakan dalam metode sterilisasi Overkill. Sesuai prinsipnya, sterilisasi dengan autoklaf yaitu memanfaatkan panas serta tekanan yang berasal dari uap air. Temperatur untuk proses ini akan mencapai 121 derajat Celcius dengan tekanan antara 15 hingga psi pound per square inch. Baca juga Pengertian Autoclave, prinsip kerja dan bagian – bagiannya 3. Panas Kering Dry Heat Sterilization Ketiga ada sterilisasi panas kering. Peralatan akan disterilkan degnan oven yang memiliki uap panas tinggi. Termasuk di antaranya adalah peralatan logam tajam atau yang terbuat dari kaca serta obat tertentu. 4. Kimiawi zat kimia Keempat ada sterilisasi dengan zat kimia. Bahan kimia yang digunakan di antaranya adalah alkohok, uap formalin serta sublimat. Penggunaan zat kimia terutama untuk mensterilkan peralatan yang cepat rusak jika terkenal uap panas, seperti sarung tangan serta kateter. 5. Sinar UV UV Sterilization Kelima ada sterilisasi menggunakan sinar UV atau radiasi sinar gama serta partikel elektron. Metode ini biasa dilakukan untuk mensterilkan jaringan segar ataupun yang sudah diawetkan. Jaringan yang sudah diawetkan akan menggunakan radiasi pada temperatur kamar atau proses dingin sehingga tidak mengubah strukturnya. Sementara untuk jaringan beku akan dilakukan pada suhu minus 40 derajat Celcius. Teknologi ini dijamin aman untuk diaplikasikan di jaringan biologi. 6. Filtrasi Penyaringan Keenam ada metode penyaringan di mana cairan yang mudah rusak jika terkena panas akan disterilkan melalui suatu jaringan dengan pori diameter kecil sehingga dapat menyaring bakteri. Virus takkan tersaring menggunakan metode ini. 7. Gas Dalam metode ini akan digunakan pemaparan gas maupun uap guna membunuh spora serta mikroorganisme yang ada di dalamnya. Walau gas akan bisa berpenetrasi secara cepat dalam serbuk padat serta pori, namun mikroorganisme yang terkristal bisa dibunuh. Metode ini umum digunakan bagi bahan yang tidak bisa difiltrasi, tidak tahan radiasi, panas serta cahaya. Berikut ini beberapa contoh kecil Standar Operasional Sterilisasi yang dilakukan pada alat – alat laboratorium seperti gelas kimia, cawan petri dan sejenisnya. Proses sterilisasi tabung reaksi dan gelas ukur Kapas dibungkus menggunakan kain kasa lalu diikat dengan menggunakan benang kasur Bungkusan kapas dimasukkan dalam mulut tabung reaksi serta labu ukur Tutup permukaan menggunakan aluminium foil lalu ikat menggunakan benang kasur Masukkan tabung reaksi dalam autoklaf Sterilisasi untuk gelas kimia serta labu takar Tutup permukaan gelas kimia dan juga labu takar menggunakan aluminium foil Masukkan keduanya dalam autoklaf Pensterilan cawan petri Bungkus permukaan cawan petri menggunakan kertas HVS Masukkan cawan petri yang telah terbungkus dalam autoklaf Sterilisasi Pipet volum Bungkus kain kasa dengan kapas lalu ikat menggunakan benang kasur Masukkan bungkusan kapas dalam pipet volume Tutup ujung mulutnya dengan aluminium foil Bungkus pipet volume menggunakan kertas HVS hingga tertutup seluruhnya Masukkan dalam autoklaf Berdasarkan sifatnya, kita mengenal istilah sterilisasi basah dan sterilisasi kering. Sebenarnya istilah tersebut sudah kita sebutkan diatas. Sterilisasi basah digunakan untuk menyebut proses atau metode sterilisasi dengan Autoclave atau sterilisasi uap stoom. Sedangkan sterilisasi kering, yaitu proses sterilisasi yang menggunakan dry heat sterilizer, satu alat sterilisasi yang menyerupai oven dalam prinsip kerjanya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses sterilisasi Sterilisator haruslah dalam kondisi siap pakai Peralatan yang digunakan harus dalam keadaan bersih serta masih berfungsi Peralatan yang dibungkus juga sebaiknya diberi label yang mencantumkan nama alat, jenis alat, tanggal serta jam saat disterilkan Susun peralatan dalam sterilisator sedemikian rupa agar semua bagiannya bisa steril Waktu sterilisasi harus tepat untuk tiap alatnya Jangan memasukkan ataupun menambahkan alat lain dalam sterilisator selama proses sterilisasi berlangsung Gunakan korentang steril saat hendak memindahkan peralatan yang telah selesai disterilkan Related Posts About The Author Sentral Alkes Lebih dari 5 tahun bekerja dalam bidang alat - alat kesehatan membuat saya dapat menjelaskan berbagai informasi penting seputar alat kesehatan yang saya tuangkan dalam webiste ini. Irena Agustiningtyas Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat Menjelaskan definisi sterilisasi Menjelaskan jenis-jenis sterilisasi dan fungsinya Menjelaskan perbedaan sterilisasi dan desinfeksi Melakukan sterilisasi dan desinfeksi dengan benar Pendahuluan Sterilisasi di dalam laboratorium mikrobiologi menjadi bagian yang penting untuk menghindari hasil positif palsu. Sterilisasi terhadap alat dan bahan sebelum pelaksanaan kegiatan praktikum mikrobiologi membantu hasil atau identifikasi yang akurat terhadap pemeriksaan mikrobiologi. Demikian pula proses desinfeksi dan teknik aseptik oleh praktikan juga tidak dapat dilupakan karena akan mempengaruhi hasil. Sehingga dalam materi ajar ini akan disampaikan mengenai sterilisasi, desinfeksi, dan teknik aseptik. Sterilisasi dan Desinfeksi Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh mikroorganisme termasuk dalam bentuk spora. Desinfeksi merupakan proses untuk merusak organisme yang bersifat patogen, namun tidak dapat mengeliminasi dalam bentuk spora Tille, 2017. Jenis Sterilisasi dan Fungsinya Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan metode fisika maupun kimia Tille, 2017. a. Sterilisasi dengan metode fisika dapat dilakukan dengan cara 1. Pemanasan A. Pemanasan kering i. Pemijaran Metode ini dengan memanaskan alat biasanya berupa ose di atas api bunsen sampai ujung ose memijar. Gambar 7. Pemijaran ose ii. Pembakaran Pembakaran dilakukan untuk alat-alat dari bahan logam atau kaca dengan cara dilewatkan di atas api bunsen namun tidak sampai memijar. Misalkan a melewatkan mulut tabung yang berisi kultur bakteri di atas api Bunsen; b memanaskan kaca objek di atas api busnen sebelum digunakan; c memanaskan pinset sebelum digunakan untuk meletakkan disk antibiotic pada cawan petri yang telah ditanam bakteri untuk pemeriksaan uji kepekaan antibiotik. iii. Hot air oven Sterilisasi dengan metode ini digunakan untuk benda-benda dari kaca/gelas, petri, tabung Erlenmeyer, tidak boleh bahan yang terbuat dari karet atau plastic. Oven Suhu 160-1800C selama jam. Alat-alat tersebut terlebih dahulu dibungkus menggunakan kertas sebelum dilakukan sterilisasi. Gambar 8. Hot air oven iv. Insinerator Bahan-bahan infeksius seperti jarum bekas suntikan yang ditampung dalam safety box biohazard, darah, dilakukan sterilisasi dengan menggunakan insinerator. Hasil pemanasan dengan suhu 8700-9800 C akan menghasilkan polutan berupa asap atau debu. Hal ini yang menjadi kelemahan dari sterilisasi dengan metode insenerasi. Namun, metode ini dapat meyakinkan bahwa bahan infeksius dapat dieliminasi dengan baik yang tidak dapat dilakukan dengan metode lainnya. B. Pemanasan basah Merupakan pemanasan dengan tekanan tinggi, contohnya adalah dengan menggunakan autoklav. Sterilisasi dengan metode ini dapat digunakan untuk sterilisasi biohazard bakteri limbah hasil praktikum dan alat-alat yang tahan terhadap panas bluetip, mikropipet, pembuatan media, dan sterilisasi cairan. Pemanasan yang digunakan pada suhu 1210C selama 15 menit Tille, 2017. Pemanasan basah dapat menggunakan i. Autoklaf manual Metode ini menggunakan ketinggiian air harus tetap tersedia di dalam autoklaf. Sterilisasi menggunakan autoklaf manual tidak dapat ditinggal dalam waktu lama. Autoklaf manual setelah suhu mencapai 1210C setelah 15 menit, jika tidak dimatikan maka suhu akan terus naik, air dapat habis, dan dapat meledak. ii. Autoklaf digital/otomatis Alat ini dapat diatur dengan suhu mencapai 1210C selama 15 menit. Setelah suhu tercapai, maka suhu akan otomastis turun sampai mencapai 500C dan tetap stabil pada suhu tersebut. Jika digunakan untuk sterilisasi media, suhu ini sesuai karena untuk emmbuat media diperlukan suhu 50-700 C. Gambar 9. Autoklaf manual dan otomatis 2. Radiasi Radiasi ionisasi digunakan untuk mensterilkan alat-alat berupa bahan plastic seperti kateter, plastic spuit injeksi, atau sarung tangan sebelum digunakan. Contoh radiasi ionisasi adalah metode pada penggunaan microwave yaitu dengan menggunakan panjang gelombang pendek dan sinar gamma high energy. 3. Filtrasi penyaringan Metode ini digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan yang sensitive terhadap panas seperti radioisotope, kimia toksik. i. Filtarsi berupa cairan dengan menggunakan prinsip melewatkan larutan pada membran selulosa asetat atau selulosa nitrat. ii. Filtarsi berupa udara dengan menggunakan high-efficiency particulate air HEPA untuk menyaring organisme dengan ukuran lebih besar dari µm dari ruang biology savety cabinet BSCs b. Sterilisasi dengan metode kimiawi 1. Uap formaldehide atau hydrogen peroksida digunakan untuk sterilisasi filter HEPA pada BSCs. 2. Glutaraldehyde bersifat sporisidal, yaitu membunuh spora bakteri dalam waktu 3-10 jam pada peralatan medis karena tidak merusak lensa, karet, dan logam, contohnya adalah alat untuk bronkoskopi. Jenis Desinfeksi dan fungsinya Desinfeksi dengan metode fisika dilakukan dengan 3 cara yaitu Merebus pada suhu 1000 C selama 15 menit dapat membunuh bakteri vegetative. Pasteurisasi pada suhu 630C selama 30 menit atau 720C selama 15 detik yang berfungsi membunuh patogen pada makanan namun tidak mengurangi nutrisi dan rasa dari makanan tersebut. Menggunakan radiasi non-ionisasi seperti ultraviolet UV. Sinar ultraviolet memiliki panjang gelombang yang panjang dengan low energy. Contohnya adalah untuk membunuh bakteri yang ada di permukaan BSCs. Sehingga, sebelum menggunakan BSCs, sinar UV harus dinyalakan terlebih dahulu yaitu kurang lebih 30 menit sebelum penggunaan. Desinfeksi dengan metode kimiawi Desinfeksi dengan metode kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan desinfektan. Bahan yang termasuk dalam desinfektan yaitu Etil alcohol 70% lebih efektif dibandingkan dengan etil alcohol 95%, hal ini dikarenakan kemampuan air H2O dalam menghidrolisis ikatan protein dari mikroorganisme. Sehingga, proses membunuh mikroorganisme menjadi lebih efektif. Aldehid yang berupa glutraldehid dan formaldehid memiliki kemampuan iritasi yang besar sehingga tidak digunakan sebagai antiseptic. Halogen, seperti chlorin dan iodine merupakan desinfektan yang seringali digunakan. Persiapan sebelum dilakukan operasi seringkali menggunakan kombinasi etil alcohol 70% diikuti dengan povidon-iodine. Logam berat, contohnya adalah air raksa. Karena logam ini sangat berbahaya bagi lingkungan, maka penggunaannya sebagai desinfektan tidak direkomendasikan. Namun dalam keadaan konsentrasi sangat rendah misalkan silver nitrat 1%, masih efektif digunakan dalam pengobatan konjungtivitis neonatorum karena Neisseria gonorrhoeae. Desinfektan yang digunakan pada kulit disebut sebagai antiseptik. Antiseptik didefinisikan sebagai bahan yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang menempel pada jaringan hidup, contohnya adalah kulit. Mekanisme kerja dari antiseptic sebagian besar adalah menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme bakteriostatik namun dapat juga membunuh bakteri bakterisidal. Referensi Tille, P. M. 2017. Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic Medical Microbiology fourteenth, p. 45. St. Louis Missouri Elsevier.

bagian bagian sterilizer dan fungsinya