Biofueladalah bahan bakar atau sumber energi yang berasal dari bahan organik. Jadi, definisibiofuel mencakup bahan bakar yang dibuat dari tumbuhan maupun hewan. Biofuel mempunyai sifat dapat diperbaharui, artinya bahan bakar ini dapat dibuat oleh manusia dari bahan-bahan yang bisa ditumbuhkan atau dibiakkan (Arrasyi, 2008).
Biodieseladalah bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati, turunan tumbuh-tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesia seperti kelapa sawit, kelapa, kemiri, jarak pagar, nyamplung, kapok, kacang tanah dan masih banyak lagi tumbuh-tumbuhan yang dapat meproduksi Bahan Minyak Nabati (BBN) dan dalam penelitian ini bahan bakar
Jawabanc. kebutuhan perang jepang menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran. Jawaban d. kurikulum yang digunakan oleh jepang menurut saya ini malah 100% salah, karena tadi saat coba cari buku catatan, jawaban ini cocok untuk pertanyaan lain.
KUPANG JUMAT - Uji coba penggunaan bahan bakar alternatif dari tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn) melalui Jatropha Expedition 2006 yang akan diselenggarakan National Geographic Indonesia, 12-20 Juli mendatang, memotivasi petani Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meningkatkan kesejahteraan.
NO1 MARET UJI KARAKTERISTIK PENYEMPROTAN BAHAN BAKAR BIODIESEL PADA NOZEL MESIN DIESEL DENGAN SISTEM INJEKSI LANGSUNG Agapito Author: Sugiarto Kurniawan. 6 downloads 202 Views 242KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents.
Kejujuranyang mereka tawarkan di sini adalah produk Jepang adalah yang terbaik, persis seperti apa yang mereka janjikan. Tidak ada kebohongan dan tipu daya di sana. Akibatnya timbullah kepercayaan (trust) terhadap produk-produk Jepang, terutama elektronik dan kendaraan bermotor, di seluruh dunia. Akibatnya Jepang menjelma menjadi negara kaya raya.
RFQAql. Mesin diesel banyak befungsi sebagai penggerak kendaraan bermotor hingga mesin industri. Pada umumnya, mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel atau solar. Namun, mengingat ketersediaan minyak bumi yang semakin menipis, urgensi energi alternatif pengganti bahan bakar diesel sangat penting. Salah satu bahan bakar alternatif pengganti diesel adalah biodiesel. Sebagai bahan bakar alternatif, komposisi dan pembuatan biodiesel berasal dari segala macam sumber daya alam. Biodiesel adalah bahan bakar bio dari minyak nabati. Lantas, bagaimana cara membuat biodiesel dan manfaatnya? Serta, apa saja tantangan yang ada dalam penggunaan serta keberalihannya? Mari baca dengan seksama jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dalam artikel di bawah ini. Apa itu Biodiesel Biodiesel adalah bahan bakar alternatif pengganti diesel atau solar yang berasal dari minyak nabati berbagai jenis biji-bijian bio-oil. Nama lain biodiesel adalah biosolar. Pengolahan minyak nabati sebagai bahan utama dalam pembuatan diesel tentu diimplementasikan dengan komposisi khusus. Biodiesel adalah salah satu contoh dari bahan bakar dengan sumber daya alam yang dapat diperbarui. Dengan memiliki bahan dasar dari tumbuhan, biodiesel dapat menggantikan peran diesel atau solar yang menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasarnya. Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Banyak ilmuwan telah mengemukakan bahwa sumber bahan bakar ini akan segera habis dari perut bumi dalam waktu yang singkat. Oleh sebab itu, pengembangan biodiesel bertujuan untuk menggantikan minyak bumi sebagai penggunaan bahan bakar mesin diesel. Baca juga Mengenal Perbedaan Solar dan Biosolar Sumber Olahan Biodiesel Dari penjabaran pengertian biodiesel di atas kita dapat memahami bahwa biodiesel adalah bahan bakar bio yang berasal dari produk minyak nabati. Lebih spesifik, bahan nabati untuk membuat biodiesel adalah bahan nabati berupa buah atau biji tanaman. Sebagai catatan penting, ada dua kelompok bahan-bahan olahan diesel. Pembagian kelompok itu berdasarkan dari macam lemak/minyaknya, yakni lemak pangan editable fatty oil atau lemak non-pangan non editable fatty oil. Berikut merupakan daftar sumber olahan biodiesel Pangan sawit, keiapa, kacang peanut, kelor Moringa oleifera, saga utan Adenanthera pavonina, kasumba/kembang pulu Carthamus tinctorius, dll Non-pangan jarak pagar Jatropha curcas, kapok, kemiri, nimba Azadirachta indica, nyamplung Calophyllum inophyllum, kesambi Schleichera oleosa, randu alas Bombax malabaricum, jarak gurita Jatropha multifida, jarak landi Jatropha gossypifolia, dan banyak lagi yang lain. Minyak nabati atau golongan lemak nabati adalah contoh dari tanaman yang dapat dengan mudah kita tanam dan tumbuh di sekitar kita. Oleh sebab itu, dengan memperhatikan kemungkinan ketersediaannya, biodiesel masuk sebagai energi alternatif terbarukan untuk menggantikan penggunaan bahan bakar diesel. Baca juga Mengenal Biosolar, Potensi Sumber Energi Alternatif Masa Depan Cara Membuat Biodiesel secara Mandiri Proses pembuatan biodiesel © Unsplash Pembuatan biodiesel melalui proses transesterifikasi dua tahap. Selanjutnya proses pencucian, pengeringan, dan filtrasi, tetapi jika bahan baku dari CPO maka sebelumnya perlu adanya proses esterifikasi. 1. Transesterifikasi Proses transesterifikasi meliputi dua tahap. Transesterifikasi I yaitu pencampuran antara kalium hidroksida KOH dan metanol CH30H dengan minyak sawit. Reaksi transesterifikasi I berlangsung sekitar 2 jam pada suhu 58-65°C. Bahan yang pertama kali masuk ke dalam reaktor adalah asam lemak kemudian melalui proses pemanasan hingga suhu tertentu. Reaktor transesterifikasi dilengkapi dengan pemanas dan pengaduk. Selama proses pemanasan, pengaduk dijalankan. Tepat pada suhu reaktor 63°C, campuran metanol dan KOH dimasukkan ke dalam reaktor dan waktu reaksi mulai dihitung pada saat itu. Pada akhir reaksi akan terbentuk metil ester dengan konversi sekitar 94%. Selanjutnya produk ini diendapkan selama rentang waktu khusus untuk memisahkan gliserol dan metil ester. Gliserol berada di lapisan bawah karena berat jenisnya lebih hesar daripada metil ester. Kemudian, gliserol dikeluarkan dari reaktor agar tidak mengganggu proses transeslerifikasi II. Setelah proses transesterifikasi II selesai, proses selanjutnya adalah pengendapan selama rentang waktu khusus agar gliserol lepas dari metil ester. Pengendapan II memerlukan waktu lebih pendek daripada pengendapan I karena gliserol yang terbentuk relatif sedikit dan akan larut melalui proses pencucian. 2. Pencucian Pencucian hasil pengendapan pada transesterifikasi II bertujuan untuk menghilangkan senyawa yang tidak diperlukan seperti sisa gliserol dan metanol. Proses pencucian ada pada suhu sekitar 55°C. Pencucian berjumlah tiga kali sampai pH campuran menjadi normal pH 3. Pengeringan Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan air yang bercampur dalam metil ester. Lamanya proses pengeringan sekitar 10 menit pada suhu 130°C. Pengeringan dilakukan dengan cara memberikan panas pada produk dengan suhu sekitar 95°C secara sirkulasi. Ujung pipa sirkulasi ditempatkan di tengah permukaan cairan pada alat pengering. 4. Filtrasi Tahap akhir dari proses pembuatan biodiesel adalah filtrasi yang bertujuan untuk menghilangkan partikel-partikel pengotor biodiesel yang terbentuk selama proses berlangsung, seperti karat kerak besi yang berasal dari dinding reaktor atau dinding pipa atau kotoran dari bahan baku. Filter berukuran sama atau lebih kecil dari 10. Bila pada bahan bakar bensin kita mengenal angka oktan tingkat pembakaran, dalam bahan bakar diesel ada cetane number CN. Makin tinggi nilai CN maka makin cepat pembakarannya dan mesin pun bekerja optimal. Baca juga High Speed Diesel HSD sebagai Bahan Bakar Mesin Industri Kelebihan dan Manfaat Biodiesel Sebagai unggulan dari produk bahan bakar alternatif biodiesel memiliki beberapa ragam manfaat dan keunggulan, yakni Mengurangi emisi karbon monoksida Limbah nabati berkurang Aman dalam penyimpanan karena tidak mengandung racun Tidak memerlukan teknologi tinggi dalam proses pembuatan Limbah dari proses pengolahan biodiesel berupa zat cair atau gliserin dapat melalui pengolahan kembali menjadi bahan utama pembuatan sabun. Kekurangan Biodiesel Biodiesel memiliki beberapa poin kekurangan yang menjadi tantangan dalam usaha penggalakan pemakaian-nya, diantaranya adalah sebagai berikut 1. Ketersediaan Memang biodiesel dan bahan bakar nabati lainnya dapat diperbaharui. Meskipun demikian, untuk menghasilkannya, perlu lahan yang luas. Apalagi mengingat populasi dunia yang terus bertambah yang juga berarti kebutuhan akan bahan makanan akan terus meningkat pula. Masalahnya, tumbuhan yang menjadi bahan utama biodiesel juga memerlukan lahan yang sama. Padahal bumi tidak akan bertambah lahannya dan akan tetap sama. Apabila lahan menjadi prioritas untuk sumber bahan baku biodiesel, dampak buruknya akan mengganggu suplai bahan pangan bagi manusia. Baca juga Cara Menghemat dan Mengolah Bahan Bakar Minyak secara Efektif 2. Teknologi Meskipun sudah bisa berguna dalam bentuk murni, biodiesel kebanyakan masih berfungsi sebagai bahan campuran. Alasannya karena mesin-mesin dari kendaraan yang beredar dan juga mesin-mesin lainnya belum mampu atau sesuai dengan karakter bahan bakar nabati itu. Apalagi bahan bakar masa depan ini memiliki titik beku yang lebih rendah daripada bahan bakar minyak. Ia akan lebih cepat membeku. Hal ini akan menyulitkan bagi negara-negara yang memiliki empat musim karena bisa saja bahan bakar di tangki akan membeku saat suhu udara turun. 3. Harga Biodiesel Berbeda dengan bensin atau solar dari minyak bumi, harga bahan bakar nabati masih lebih tinggi. Produksinya selain membutuhkan lahan, juga memerlukan pabrik untuk mengolah bahan baku menjadi biodiesel. Proses pembuatannya memerlukan investasi yang besar dan pada akhirnya membuat harga jualnya kepada konsumen menjadi lebih mahal daripada minyak bumi. Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30 di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia. Kesimpulan Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar yang dapat menggantikan peran dari diesel atau solar untuk jangka waktu ke depannya. Sehingga, penggunaan sumber daya alam dapat terkontrol dan menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Tantangan utamanya adalah dari faktor penghematan dan penggunaan teknologi dan bijak dan tepat guna.
Sebab di negara lain, komposisi campuran nabati pada bahan bakar diesel hanya mentok samai B7 saja. Sehingga, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Kemenperin Putu Juli Ardika sangat optimistis bahwa Indonesia dapat melangkah lebih jauh dan bahkan menjadi trendsetter dunia dalam pemanfaatan Biodiesel. "Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang memiliki B20. Di luar negeri mentok itu sampai B7 saja. Hal ini karena kita memiliki minyak sawit Crude Palm Oil atau CPO yang melimpah sehingga harus dimanfaatkan," katanya dalam Diskusi Pintar Forum Wartawan Otomotif Indonesia Forwot, Jakarta. "Iya, sewaktu saya ke Jepang, produsen sana juga sempat kaget bahwa ada Biodiesel B20. Dan sempat pesimistis juga. Setelah mereka lakukan tes, pada akhirnya diterima dan dinyatakan aman," lanjut Cahyo Setyo Wibowo dari LEMIGAS di kesempatan sama. B20 sendiri merupakan bahan bakar mesin diesel yang terdiri dari campuran solar cetane number 48 dengan biodiesel atau kelapa sawit 20 sesuai SK Dirjen Migas Nomor 27 tahun 2016. Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang memanfaatkan B20 secara luas. Kini, bahan bakar tersebut mulai dikonsumsi oleh kendaraan komersil dan baru saja diuji ke kereta api. Setelah B20, Pemerintah menyiapkan uji jalan B30 yang diprediksi bisa mulai dilakukan pada awal 2019. Rencananya, B30 mulai diimplementasikan pada 2021 menggantikan B20 sebagai perluasan fungsi Biodiesel. Sumber Detiknews
Tokyo - Jepang menyerukan upaya lebih jauh untuk memangkas emisi karbon dengan mendorong penggunaan energi terbarukan dan juga energi nuklir, meskipun pernah mengalami krisis pelelehan reaktor nuklir Fukushima tahun 2011. Benarkah Menguap Itu Pertanda Kita Sedang Lelah? Ini Penjelasan Ahli 5 Langkah Jitu Agar Pria Terpesona Melihat Kehadiran Anda Air di Satu Desa Ini Tiba-Tiba Berubah Jadi Pink, Ada Apa? Dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu 69/6/2019 laporan resmi mengenai energi, yang digunakan kabinet menyebutkan Jepang menghadapi tugas mendesak untuk mengurangi emisi karbon yang berasal dari layanan umum. Sebab itu semua sangat bergantung pada bahan bakar fosil, untuk mengganti kekurangan energi nuklir yang lebih bersih. Seruan itu muncul sementara reaktor nuklir Fukushima secara perlahan mulai dioperasikan kembali di tengah-tengah sentimen anti-nuklir sejak krisis Fukushima tahun 2011. Jepang menginginkan pengembangan lebih lanjut energi terbarukan dan menetapkan target 22 hingga 24 persen sambil mempertahankan penggunaan energi nuklir dengan level yang sama. Jepang juga bertekad untuk mengurangi emisi karbon 26 persen dari kadar tahun 2013, pada tahun 2030.
Seperti yang kita ketahui, suhu bumi kini kian meningkat. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, mulai dari efek rumah kaca hingga bahan bakar kendaraan bermotor. Untuk berpartisipasi dalam mengatasi lingkungan, kamu bisa mengubah bahan bakar menjadi biodiesel. Apa itu biodiesel? Sebenarnya biodiesel ini bukanlah bahan bakar yang baru ditemukan. Bahkan bahan bakar ramah lingkungan ini sudah ada sejak abad ke-18, tepatnya 1853! Orang yang menemukannya pertama kali adalah E. Duffy dan J. Patrcik, bahkan sebelum mesin diesel pertama ditemukan. Akhirnya Rudolf Diesel berhasil merakit mesin diesel pertamanya 40 tahun kemudian di Jerman pada tahun 1893. Di saat inilah mesin diesel dioperasikan menggunakan biodiesel yang dibuat dari minyak kacang tanah. Seiring bertambahnya zaman, minyak yang ditemukan dua ilmuwan tersebut semakin berkembang. Tak hanya dibuat dari kacang tanah saja, tetapi juga dengan bahan-bahan lain. Sebagai minyak nabati, biodiesel ini membantu meminimalisir pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar minyak bumi. Baik pemerintah dan industri otomotif pun bahu membahu dalam menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan, salah satunya dengan bahan bakar biodiesel. Agar lebih jelas mengenai biodiesel, manfaat biodiesel, dan lain-lain, simak uraiannya dalam artikel berikut ini. Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari bahan alami yang bisa diperbaharui seperti minyak nabati dan hewani. Bahan bakar biodiesel ini adalah senyawa metil ester dari hasil proses esterifikasi atau transesterifikasi minyak nabati atau lemak hewani. Karena sifat fisiknya sama dengan minyak solar, biodiesel ini bisa dijadikan bahan bakar pengganti khususnya untuk kendaraan bermesin diesel. Di dalam bahan bakar ini tidak ada kandungan bahan bakar minyak bumi, tetapi tetap bisa dicampur sesuai perbandingan tertentu. Dengan hasil pembakaran yang tak menimbulkan racun yang berbahaya ini, kehadiran biodiesel dikatakan sebagai salah satu solusi mengatasi efek rumah kaca. Kini, pemerintah sedang gencar melaksanakan program mandatori pencampuran BBN jenis Biodiesel ke dalam minyak solar sebanyak 30% B30 sepanjang tahun 2021 silam. Selain menyelamatkan lingkungan, program ini berpotensi memberikan penghematan devisa negara hingga Rp64,92 triliun, Lewat mandatori B30 ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan penggunaan sumber daya baru dan terbarukan untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. Hal ini bahkan sudah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM nomor 32 tahun 2008 sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2012 tentang pentahapan mandatori pencampuran BBN jenis biodiesel ke dalam BBM jenis minyak solar menjadi biosolar yang wajib dilaksanakan BU BBM. Apa Manfaat Biodiesel? Salah satu kelebihan dari pemanfaatan biodiesel adalah tentu saja mengganti peran energi fosil yang tak dapat diperbaharui. Pembakaran bahan bakar konvensional meninggalkan lebih banyak emisi gas rumah kaca yang merusak lapisan ozon yang berada di bumi. Akibatnya, terjadi global warming yang mengancam habitat di bumi. Berikut adalah beberapa manfaat biodiesel Menjadi alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Menjadi campuran bahan bakar fosil sehingga dapat digunakan pada mesin diesel yang sudah ada tanpa perlu mengganti mesin tersebut. Bahan bakar ini juga lebih ramah untuk mesin diesel. Membantu mengurangi ketergantungan pada impor minyak. Tak hanya untuk lingkungan, biodiesel juga memiliki manfaat untuk negara. Dengan program B30 yang mana 30% biodiesel dicampurkan dengan bahan bakar minyak bumi seperti solar, negara berpotensi menghemat devisa negara hingga Rp 64,92 triliun. Dengan perbantuan biodiesel, diharapkan dapat mengurangi defisit neraca perdagangan. Jangan sampai biaya perbaikan mobil kesayanganmu justru membebani pengeluaran. Manfaatkan asuransi mobil all risk untuk mendapatkan jaminan ganti rugi atas biaya perbaikan mobil secara menyeluruh di bengkel terbaik. Kelebihan dan Kekurangan Biodiesel Berkat manfaatnya tersebut, biodiesel memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan jenis bahan bakar lainnya. Namun, meskipun memiliki banyak manfaat dan kelebihan, biodiesel juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut ulasan tentang kelebihan dan kekurangan biodiesel. Kelebihan biodiesel Jika melihat manfaatnya, berikut adalah beberapa kelebihan biodiesel Biodiesel lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga menurunkan risiko pemanasan global. Biodiesel memiliki titik nyala yang lebih tinggi daripada bahan bakar fosil, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembakaran dan mengurangi kerusakan pada mesin. Dapat diproduksi secara berkelanjutan karena diproduksi dari sumber daya alami seperti minyak nabati, lemak hewani, dan minyak ikan, sehingga merupakan sumber daya yang dapat diperbarui. Biodiesel lebih mudah diuraikan sehingga tidak akan meninggalkan residu yang merusak lingkungan. Lebih murah karena bahan bakunya terdiri dari bahan alami seperti kelapa sawit, kedelai, dan jarak yang mudah ditemukan di Indonesia, Kelebihan tidak hanya dinikmati pengguna, tapi juga bisa memberikan pekerjaan kepada petani hingga produsen lemak hewani. Kekurangan biodiesel Selanjutnya, berikut adalah beberapa kekurangan dari bahan bakar ramah lingkungan satu ini Ketersediaan masih terbatas Memerlukan lahan yang luas untuk proses produksinya. Produksi biosolar memerlukan teknologi pemrosesan yang lebih kompleks daripada produksi bahan bakar fosil, sehingga memerlukan biaya dan waktu yang lebih banyak. Biodiesel memiliki energi kalor yang lebih rendah daripada bahan bakar fosil, sehingga dapat mengurangi efisiensi mesin dan jarak tempuh kendaraan. Produksi biodiesel dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan jika tidak dikelola dengan baik, seperti penebangan hutan untuk perluasan lahan pertanian atau limbah dari proses produksi yang dapat mencemari lingkungan. Bisakah Membuat Biodiesel Sendiri di Rumah? Seperti yang disebutkan sebelumnya, biodiesel merupakan bahan bakar yang berbahan baku minyak nabati atau ternak hewan yang diperoleh dari reaksi esterifikasi atau transesterifikasi asam lemak juga trigleria. Karena itu, bahan bakar ramah lingkungan ini dapat diperbaharui yakni dengan cara dibuat. Bahkan, kita bisa membuatnya sendiri di rumah, lho. Bahan baku biodiesel bisa berupa minyak kelapa sawit, minyak dari kacang-kacangan seperti minyak kacang tanah atau minyak kacang kedelai dan minyak jarak pagar. Dari semua bahan-bahan nabati tersebut, minyak dari kelapa sawit lebih disarankan mengingat infrastruktur dan suprastrukturnya sudah ada di Indonesia. Selain itu, kualitas biodiesel dari minyak kelapa sawit jauh lebih baik dari pada minyak jarak dan minyak kacang-kacangan. Selain kualitasnya bagus dan dijamin ramah lingkungan, biodiesel dari minyak sawit juga tidak sulit untuk dibuat. Bahkan semua orang bisa membuatnya sendiri. Umumnya biodiesel sintesis dari ester asam lemak memiliki rantai karbon antara C6-C22. Sedangkan minyak kelapa sawit merupakan jenis asam lemak dengan rantai karbon C14-C20 sehingga berpotensi dikembangkan menjadi bahan baku biodiesel. Proses Pembuatan Biodiesel secara Umum Proses pembuatan biodiesel sendiri melalui proses transesterifikasi sebanyak dua tahap, kemudian dilanjutkan dengan pencucian, pengeringan dan filtrasi pada babak terakhir. Namun jika bahan bakunya berasal dari CPO, sebaiknya perlu melalui tahap esterifikasi terlebih dahulu. Proses transesterifikasi dilalui dalam dua tahap, tahap yang pertama mencampur Kalium Hidroksida KOH dan metanol CH30H dengan minyak sawit. Reaksi transesterifikasi yang pertama berlangsung selama dua jam pada suhu 58-65°C. Asam lemak menjadi bahan pertama yang dimasukkan ke dalam reaktor kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu yang ditentukan. Reaktor ini dilengkapi dengan pemanas dan pengaduk. Selama proses pemanasan, pengaduk terus dijalankan. Saat mencapai 63°C nantinya campuran metanol dan KOH dimasukkan ke dalam reaktor dan waktu reaksi mulai dihitung. Pada akhir reaksi akan terbentuk metil ester dengan konversi sekitar 94%. Produk ini lalu diendapkan selama waktu tertentu demi memisahkan metil ester dan gliserol. Gliserol ini berada di lapisan bawah karena lebih berat dibandingkan metil ester. Usai proses transesterifikasi II selesai, pengendapan dilakukan kembali agar gliserol terpisah dengan metil ester secara sempurna. Pengendapan II ini biasanya lebih singkat daripada pengendapan I karena gliserol yang terbentuk lebih sedikit dan akan larut usai proses pencucian. Proses ini bertujuan untuk mengendapkan menghilangkan senyawa yang tidak diperlukan seperti sisa gliserol dan metanol. Pencucian ini dilakukan dengan suhu sekitar 55°C. selama tiga kali sampai pH campuran menjadi normal pH Kemudian dilanjutkan dengan proses pengeringan di mana bertujuan untuk menghilangkan air yang tercampur dalam metil ester. Proses ini memakan waktu selama 10 menit dengan suhu 130°C. Pada tahap terakhir dilanjutkan dengan proses pembuatan biodiesel yang merupakan filtrasi dengan tujuan menghilangkan partikel-partikel pengotor biodiesel yang terbentuk selama prose berlangsung. Biasanya partikel-partikel ini berupa karat yang berasal dari dinding reaktor, dinding pipa atau kotoran dari bahan baku. Dengan mudahnya proses produksi biodiesel, pemerintah mengharapkan masyarakat dapat dengan mandiri memproduksi biodiesel sendiri. Semakin banyaknya produksi biodiesel secara mandiri diharapkan dapat menggantikan ketergantungan masyarakat pada bahan bakar dari fossil. Tips dari Lifepal! Untuk membantu menjaga lingkungan, kamu bisa beralih menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan seperti biodiesel ini. Selain itu, pembakaran biodiesel juga lebih sempurna dibandingkan bahan bakar biasa. Hal ini membuat mesin mobil kamu jadi lebih awet dan tarikannya juga bagus. Biodiesel memang bisa lebih mahal, apalagi dengan harga BBM terbaru. Namun tentu ini akan sebanding dengan manfaatnya untuk lingkungan. Pentingnya Asuransi Mobil Jangan lupa untuk miliki asuransi mobil agar tidak mengalami kerugian finansial apabila terjadi risiko seperti kecelakaan hingga kehilangan akibat pencurian yang mungkin menimpa kendaraan kesayanganmu. Beli asuransi mobil di Lifepal bisa hemat hingga 25%. Sebelum mendapatkan manfaat asuransi mobil, kamu diharuskan untuk membayarkan sejumlah premi yang disesuaikan dengan jenis kendaraannya. Cek besaran premi asuransi mobil dengan kalkulator di bawah ini. FAQ Terkait Biodiesel Apa yang dimaksud biodiesel? Apa itu biodiesel? Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari bahan alami yang bisa diperbaharui seperti minyak nabati dan hewani. Bahan bakar ini adalah senyawa metil ester dari hasil proses esterifikasi atau transesterifikasi minyak nabati atau lemak hewani. Karena sifat fisiknya sama dengan minyak solar, biodiesel ini bisa dijadikan bahan bakar pengganti khususnya untuk kendaraan bermesin diesel. Apakah penting memiliki asuransi? Asuransi mobil memberikan ganti rugi atas risiko yang dapat menimpa kendaraan kesayangan kamu seperti tabrakan, tergelincir, bencana alam, bahkan hingga kehilangan karena pencurian. Adanya asuransi mobil akan mencegah kamu dari kerugian finansial apabila risiko tersebut terjadi. Dapatkan penawaran asuransi mobil All Risk yang tanggung kerugian kecil hingga besar hanya dari Lifepal.
OLEH HASANUL RIZQA Sejarah pendudukan militer Jepang atau Nippon di Indonesia berlangsung selama kira-kira tiga tahun, 1942-1945. Dalam periode tersebut, kekaisaran ini tidak hanya mengeruk sumber daya alam, tetapi juga berupaya merebut simpati rakyat setempat. Dukungan dari massa dibutuhkan karena Nippon masih harus menghadapi kekuatan Sekutu di kancah Perang Dunia II, terutama gelanggang Asia Pasifik. Nippon mengerti betul bahwa mayoritas orang Indonesia adalah Muslim. Ketidaksukaan mereka terhadap Belanda pun dimanfaatkannya. Caranya dengan mengakomodasi kepentingan kalangan ini. Maka pemerintah pendudukan membentuk berbagai lembaga untuk itu. Di antaranya adalah Departemen Agama Shumubu, Kantor Urusan Agama Shumuka, dan Madjelis Sjuro Muslimin Indonesia Masjumi. Pada awalnya, kesan positif masih ditunjukkan Nippon. Akan tetapi, kekejaman dan kebengisan mereka terhadap rakyat tidak lagi dapat ditutup-tutupi. Penderitaan, kemiskinan, dan bahkan kematian akibat kebijakan penguasa merebak di mana-mana. Terlebih lagi, pemerintah pendudukan Jepang tidak hanya merepresi kaum Muslimin dalam hal politik dan ekonomi, tetapi juga kehidupan keagamaan. Kewajiban pelaksanaan saikeirei adalah salah satu contoh telak—meskipun pada akhirnya aturan itu dicabut. Dalam tesisnya, “The Role of the Ulama During the Japanese Occupation of Indonesia 1942-45”, Nourouzzaman Shiddiqi memaparkan beberapa perlawanan yang dilakukan sejumlah ulama Indonesia terhadap penjajahan Jepang. Salah satunya datang dari Tengku Abdul Djalil asal Aceh. Lelaki yang saat itu berusia 30 tahun tersebut merupakan kepala madrasah dayah di Cot Pling. Sejak awal kedatangan Jepang di Bumi Serambi Makkah, dirinya tidak pernah percaya bahwa militer Negeri Matahari Terbit akan menghormati agama Islam dan kedaulatan Aceh. Shiddiqi mengatakan, bagi Tgk Abdul Djalil, tidak ada beda antara penguasa kolonial Belanda dan Jepang. Keduanya sama-sama kafee kafir yang memusuhi kaum Muslimin. Bahkan, yang belakangan itu cenderung lebih barbar. Mereka sangat tidak mengindahkan sama sekali martabat orang Aceh. Para tentara Nippon pun suka bertindak kasar. Banyak masyarakat lokal yang merasakan arogansi militer asing tersebut Tgk Abdul Djalil merupakan salah seorang dai yang tidak termasuk anggota Persatuan Ulama Seluruh Aceh PUSA. Organisasi ini sudah terbentuk sejak zaman kolonial Belanda. Begitu mendengar kabar pecahnya Perang Dunia II, para pemimpin PUSA sepakat untuk berkompromi dengan Nippon agar Belanda hengkang dari Aceh. Setelah Nippon menguasai Penang Malaysia pada 1941, mereka mengirim utusan ke sana. Disepakatilah terbentuknya Fujiwara-kikan atau Gerakan F untuk menyerang basis-basis pertahanan Belanda di Aceh sebelum Nippon mendarat di Sumatra. Para pemuka PUSA melakukannya karena pihak Jepang berjanji untuk tidak membombardir Aceh. Akan tetapi, seperti yang dapat dilihat kemudian, para tentara Nippon bertindak semena-mena begitu menguasai Tanah Rencong. Tgk Abdul Djalil pun mengkritik langkah PUSA yang sejak awal tidak menyadari sifat khianat pada diri Nippon. Sejak 1942, makin banyak tokoh organisasi tersebut yang berpindah ke gerakan lain, semisal Masjumi. Syahidnya sang tengku Penguasa militer Jepang memberlakukan banyak aturan yang menindas kebebasan umum di Aceh. Di antaranya, masyarakat dilarang membacakan, mengedarkan, ataupun mengajarkan “Hikayat Prang Sabil". Nippon sangat paham, pengajaran teks sastrawi itu dapat menginspirasi masyarakat Aceh untuk memberontak. Karya sastra lisan tersebut merupakan sebuah syair kepahlawanan. Isinya membangkitkan semangat rakyat Aceh untuk terus berjuang melawan penjajahan, sejak zaman imperialis Portugis hingga Belanda. Namun, Tgk Abdul Djalil tidak gentar. Ia tetap mengajarkan “Hikayat Prang Sabi” kepada murid-murid di dayahnya. Maka dirinya pun berkali-kali dikirim surat panggilan pemeriksaan oleh polisi Jepang kenpeitai. Tidak satu kali pun sang mubaligh meresponsnya. Sejumlah tokoh lokal berusaha membujuknya agar tidak amat sangat terbuka melancarkan kebencian terhadap Nippon. Tgk Abdul Djalil juga diimbau agar menyerah. Kalau tidak begitu, Nippon dikhawatirkan bisa membakar dayah tempatnya mengajar dan bahkan desa tempat tinggalnya. “Menyerah belum tentu mati syahid, melainkan mati hina. Tetapi melawan sudah terang syahid!” jawab sang tengku, tegas. Menyerah belum tentu mati syahid, melainkan mati hina. Tetapi melawan sudah terang syahid! Perjuangan Tgk Abdul Djalil tercatat dalam buku Buya Hamka, Kenang-kenangan Hidup jilid tiga. Diceritakannya, dayah mubaligh tersebut akhirnya dikepung pasukan Nippon tepat pada 11 November 1942. Para santri sudah bersiap menghadapi serbuan. Namun, jalannya pertempuran sangat tidak imbang. Persenjataan para prajurit Jepang jauh mengungguli mereka. Menurut Buya Hamka, sebanyak 98 santri gugur dalam kejadian ini. Tgk Abdul Djalil sendiri kemudian ditangkap. Pengadilan Nippon menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Setelah dieksekusi, jasad sang syuhada dipertontonkan kenpeitai di hadapan publik. Tindakan itu justru semakin meningkatkan resistensi orang Aceh. Saking paniknya, pemerintah militer Nippon lantas menggeledah setiap rumah penduduk dan menyita apa pun benda tajam dari warga—bahkan termasuk pisau dapur. Pemuda Muhammadiyah Peristiwa lainnya yang dipaparkan Shiddiqi ialah perlawanan Pemuda Muhammadiyah di Pontianak, Kalimantan Barat. Sama seperti Aceh, masyarakat Kalimantan pun merasakan penindasan di bawah rezim Nippon. Organisasi tersebut lantas mempersiapkan diri untuk bangkit melawan Jepang. Mereka membentuk korps pertempuran yang disebut “Sukarela". Laskar itu secara diam-diam menjalin kontak dengan milisi serupa di Banjarmasin yang dipimpin Susilo. Kedua kelompok itu berencana, pemberontakan akan dilakukan pada 8 Desember 1943, tepat ketika Nippon merayakan tahun ketiga serangan ke Pearl Harbour. Sasaran utama korps “Sukarela” dan laskar Susilo ialah Markas Kenpeitai di Pontianak. Sayangnya, rencana tersebut tidak pernah terlaksana. Sebab, kenpeitai setempat telah mengetahuinya terlebih dahulu. Susilo dan teman-temannya di Banjarmasin kemudian diburu. Setelah berhasil ditangkap, mereka semua dieksekusi mati. Menurut Shiddiqi, Nippon dalam beberapa bulan saja di Kalimantan telah membunuh sekitar 20 ribu orang. Tidak sedikit dari para pribumi itu dimuat dalam truk—yang oleh penduduk lokal dinamakan dengan getir “Kereta Neraka". Sesudah itu, para tahanan dibawa ke daerah rawa-rawa di luar kota. Di sanalah, mereka satu per satu ditembak mati. Mengutip Colin Mason dalam Understanding Indonesia 1970, “Orang Jepang menghentikan segala upaya perlawanan dengan efisiensi yang mengerikan.” Kekerasan yang dilakukan Nippon di Aceh dan Kalimantan juga dapat dijumpai di Jawa. Seperti para saudara seiman dari kedua daerah tersebut, kaum Muslimin setempat pun menunjukkan perlawanan sekuat daya dan upaya. Mereka tidak akan tinggal diam dan menyerah di hadapan kesewenang-wenangan penguasa. Jihad di Singaparna Satu contoh perjuangan anti-imperialisme Jepang itu terjadi di Pesantren Sukamanah, Desa Cimerah, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat. Pemimpinnya merupakan seorang kiai muda yang kharismatik, KH Zaenal Mustafa. Dia baru berusia 26 tahun saat mendirikan lembaga tersebut pada 1927. Dia sudah berjuang sejak zaman kolonialisme Belanda. Berkali-kali, ulama muda tersebut ditahan pihak penguasa. Ketika akhirnya Nippon menguasai Jawa Barat, ia termasuk dalam daftar tahanan yang dibebaskan dari Penjara Sukamiskin, Bandung. Namun, sikapnya kepada kezaliman Jepang sangatlah tegas. Pada 25 Februari 1944, Kiai Zaenal Mustafa memimpin rakyat lokal dalam Pertempuran Singaparna. Itulah kali pertama perlawanan bersenjata terjadi melawan pemerintah pendudukan Jepang di Jawa. Shiddiqi menjelaskan, Kiai Zaenal merupakan seorang pejuang yang teguh. Prinsipnya antara lain ialah tidak boleh ada pertumpahan darah antarsesama anak bangsa, terlebih lagi yang saudara seiman. Menjelang peristiwa Singaparna, para santrinya sudah mempersiapkan mental untuk jihad fii sabilillah. Mereka sudah siap gugur demi membela keyakinan. Namun, para pengikut Kiai Zaenal mendapati hal yang tidak disangka-sangka. Ternyata, ada orang-orang pribumi di antara pasukan Heiho dan kenpeitai yang mengepung Pesantren Sukamanah. Santri-santri ini pun sempat ragu untuk menghadapi para pengepung. Sebelum keputusan diambil sang kiai, tembakan sudah dinyalakan pihak militer Nippon. Dalam pertempuran ini, menurut Shiddiqi, sebanyak 117 santri Singaparna gugur. Beberapa hari kemudian, otoritas Nippon yang berpusat di Jakarta menangkap Kiai Zaenal bersama para pendukungnya, termasuk 21 orang tokoh agama Tasikmalaya. Sesudah mengalami siksaan yang berat selama di penjara, sang pejuang lalu dijatuhi hukuman mati. Eksekusi dilaksanakan di Ancol. Jenazahnya sempat dikebumikan di lokasi tersebut, tetapi kemudian dipindahkan ke daerah asalnya. Mbah Hasyim di Tahanan Nippon Masih banyak kisah heroisme kaum Muslimin Indonesia pada masa pendudukan Jepang. Dengan dipimpin para ulama, mereka berjuang di hadapan penguasa militer yang keras dan zalim. Salah satu kisah yang menggetarkan hati ialah pengalaman Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari saat menghadapi rezim Nippon. Mbah Hasyim termasuk dalam tokoh-tokoh agama yang menentang praktik saikeirei. Pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama NU itu bahkan mengeluarkan fatwa haramnya mengikuti upacara demikian. Sebab, tradisi Nippon itu menjurus pada kemusyrikan, dosa terbesar menurut ajaran Islam. Fatwa yang dikeluarkan Mbah Hasyim membuat berang pemerintah pendudukan. Penguasa lalu mencari-cari cara untuk mengintimidasi pendiri Pondok Pesantren Tebuireng itu. Akhirnya, nama ulama ini disangkutpautkan dengan aksi massa di pabrik gula Jombang. Polisi Nippon menudingnya sebagai dalang kerusuhan. Menurut Ensiklopedia NU, Mbah Hasyim ditahan otoritas Nippon sekitar bulan April-Mei 1942. Awalnya, sang alim dipenjara di Jombang, tetapi kemudian dipindahkan ke Mojokerto selama empat bulan. Sempat pula ditahan di Surabaya, bersama dengan tawanan perang. Setiap pagi, seluruh tahanan dipaksa melaksanakan saikeirei. Namun, Mbah Hasyim selalu menolak melakukannya. Para sipir penjara pun menyiksanya. Waktu itu, sang ulama telah lanjut usia—70 tahun umurnya. Kakek presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid Gus Dur ini selalu teguh mempertahankan akidah. Di dalam selnya, ia tetap rutin mengamalkan wirid-wirid. Lisannya juga melafalkan ayat-ayat suci Alquran serta mengulang hafalan hadis-hadis yang terkandung dalam Shahih Bukhari. Cerita tentang keteguhan hati Mbah Hasyim selama dipenjara rezim Nippon diriwayatkan seorang komandan Hizbullah Jawa Tengah, KH Saifuddin Zuhri. Seperti dinukil dari buku Berangkat dari Pesantren 2013, Kiai Zuhri pernah bertanya kepada KH Abdul Wahid Hasyim, seorang putra tokoh tersebut “Bagaimana kabar hadratussyekh setelah keluar dari tahanan Nippon?” Menurut Kiai Abdul Wahid, kesehatan ayahandanya justru kian membaik. Bahkan, Mbah Hasyim disebutnya mampu mengkhatamkan Alquran dan Shahih Bukhari berkali-kali selama dipenjara tersebut. Pada 18 Agustus 1942, Mbah Hasyim akhirnya dibebaskan. Itu terjadi setelah para tokoh NU menyampaikan protes secara langsung kepada otoritas militer di Jakarta. Belakangan, Nippon justru merangkul kalangan ulama, termasuk sang pendiri NU. Secara terbuka, kepala pemerintahan pendudukan Jepang meminta maaf kepada umat Islam. Menurutnya, selama ini pihaknya kurang mengenal tradisi budaya Muslim. Aturan yang mewajibkan pribumi untuk melakukan saikeirei pun dicabut.
bahan bakar biodiesel yang disosialisasikan pada zaman penjajahan jepang adalah