Mengetahui Ciri Kacer Tretes Dan Kelebihannya Paling Lengkap - Bagi anda yang belum mengetahui ciri Kacer Tretes dan kelebihannya pada kesempatan kali ini akan memberikan ulasan informasi lengkapnya untuk anda. burung kacer tretes merupakan salah satu dari sebagian banyak jenis burung kacer yang populer di kalangan para kicau mania. jenis dari burung kacer tretes ini Berdasarkan tabel di atas, harga burung di Pasar Pramuka saat ini relatif stabil. Namun ada beberapa jenis burung di Pasar Pramuka yang mengalami kenaikan harga, seperti burung murai Medan yang semula dijual seharga Rp1,5 juta per ekor, sekarang menjadi Rp2 juta per ekor. AGTVnews.com - Jika murai batu tidak bisa bongkar isian saat lomba berlangsung maka kalian harus bisa melakukan proses yang harus dilewati terlebih dahulu. Simak berikut ini agar murai batu yang tidak bisa bongkar isian kembali moncer saat di gantangan. Penyebab murai batu tidak bisa bongkar isian salah satunnya dari ekstra fooding atau asupan 1 Tempatkan bakalan murai muda hutan pada sangkar kotak terlebih dahulu, jangan langsung menggunakan sangkar murai yang berbentuk bulat besar. Sangkar kotak jangan terlalu besar pilih yang sedang saja, ini bertujuan agar murai bakalan lebih sempit ruang geraknya agar tidak loncat kesana kemari dan lebih tenang. 2. Saat lomba, fisik murai batu memang dikondisikan dalam keadaan bagus sehingga bisa gacor maksimal. Dalam lomba, murai batu yang gacor maksimal bisa melakukan bongkar isian dan juga volume yang keras. Ternyata untuk menjadikan murai batu gacor maksimal dalam lomba, bukan hanya settingan saja namun juga karena faktor ini. 28. Dalam kegiatan pembelajaran loncat kangkang dan loncat jongkok, seorang peserta didik memiliki kendala yaitu hampir selalu kehilangan keseimbangan pada saat melakukan pendaratan, padahal dia sudah mampu melewati rintangan dengan baik. Menurut anda kesalahan gerak seperti apa yang mungkin dilakukan oleh peserta didik 7ns3mH. Tips cara merawat burung murai batu untuk lombasebenarnya tidaklah jauh berbeda dari perawatan harian yang Anda berikan. Perawatan pada murai batu harian sebenarnya tidak hanya memberi pakan dan segala macam, tetepi juga meliputi bagaimana membentuk mental pada burung, baik membentuk mental di keseharian maupun mental di arena lomba. Tapi yang membedakan di sini adalah setelan harian dan setelan menjelang sebelum lomba. Untuk itu, simak terus Artikel ini sampai selesai. Simak Artikel ini yang satu ini >> Cara Merawat Burung Murai Batu Agar Cepat Gacor Pada dasarnya burung Murai Batu hampir selalu di tempatkan dalam kelas bergengsi pada saat gelaran lomba burung berkicau. Jenis burung lain yang menempati kelas utama antara lain seperti burung Kacer, Anis Merah, Cucak Ijo dan Love Brid tergantung EO dan kota dimana lomba di gelar. Mesti demikian Murai Batu tidak selamanya menampilkan performa terbaik untuk ukuran burung itu sendiri. Simak juga Artikel ini >> Cara Merawat Murai Batu Trotolan Biar Gacor Maka dari itu, sebelum Anda ingin memutuskan mengikut sertakan burung Anda ke arena lomba, ada baiknya Anda mengetahui beberapa hal tentang masalah perilaku buruk murai batu ketika sedang di lombakan Dan pernahkah Anda para pecinta burungmania, saat Anda mengikuti lomba burung, terutama burung murai batu. Tetapi saat lomba sedang berlangsung burung mengalami masalah. Dan permasalahan yang biasa di alami oleh burung ketika di lombakan antara lain sebagai berikut Burung tidak mau bunyi. Burung lebih sering mematung Hanya angkat kepala lalu menunduk Terliha galak, seperti mengejar musuh Ngebatman dan turun tangkringan Kicaunya monoton Terlambat panas Nah, Untuk mengatasi masalah tersebut, dibawah ini kita akan bahas satu persatu, tentang penyebab serta solusinya. Dan kembali simak Artikel tentang >> Perawatan Murai Batu Bakalan Biar Cepat Bunyi 1. Burung Tidak Mau Bunyi Sepanjang lomba berlangsung saat sebagian besar musuhnya aktif berkerja, ia malah diam tak bersuara dan hanya meloncat-loncat saja. Kejadian ini biasanya dialami Murai Batu Muda yang kondisi mentalnya masih labil, namun pemilik nekat membawanya ke arena lomba atau karena pemilik sengaja ingin memberi pengalaman kepada burung menghadapi lomba. Berikutnya, bisa juga burung tersebut mengalami demam panggung. Itu menunjukan bahwa burung belum mampu beradaptasi sepenuhnya terhadap keramian, ketika di lapangan banyak manusia, ketika di sekitarnya ada aktivitas orang-orang yang menggantang calon-calon musuhnya. Demam panggung bisa di alami Murai Batu muda maupun dewasa yang belum benar-benar jinak. Burung Murai Batu yang sudah jinak antara lain adalah Burung yang sudah bersosialisasi dengan lingkungan manusia. Burung yang tidak takut dengan makhluk di lingkungan sekitarnya. Burung yang secara mental tidak merasa tertekan oleh kondisi apapun. Selama burung belum jinak, selama itu pula dia bebas berkicau apalagi gacor. Akibatnya ketika berada di arena lomba Murai Batu yang di rumah sebenarnya gacor mendadak bisa macet bunyi. Jadi intinya, kalau niatnya memang ingin memberikan pengalaman baru kepada burung menghadapi situasi lomba terutama burung muda saya tidak bisa memberikan komentar apa-apa. Apalagi jika pemilik burung sejak awal menyadari resiko itu. Namun alangkah lebih baik kita memastikan dulu bahwa burung benar-benar jinak melalui aneka pelatihan atau terapi di rumah. Sebelum menerjunkan di arena lomba. Ingat, dalam diri burung juga ada memori yang merekam menyenangkan dan tidak menyenangkan. Jadi, ketika tiba-tiba Murai Batu mogok bunyi di arena lomba, okelah itu menjadi pengalaman berharga. Tetapi, sesampai di rumah, segera ubah niat untuk kembali melombakannya. Jadikan progam penjinakan sebagai prioritas utama. Setelah burung dapat bersosialisasi baik dengan manusia dan lingkungan di sekitarnya, barulah diterjunkan kembali ke arena lomba. 2. Ngebatman Dan Turun Tangkringan Dalam beberapa kasus, ada juga Murai Batu yang tidak bunyi di arena lomba, namun hanya ngebatman, lalu turun dari tangkringan dan diam terus sepanjang lomba. Hal ini menunjukkan burung dalam kondisi tidak fit saat dibawa ke arena lomba, dan mempengaruhi kondisi mentalnya. Ketika kondisi Murai Batu tidak fit, dia cenderung membuka kedua sayapnya lebar-lebar ketika melihat musuh-musuh di sekelilingnya, seperti mengabarkan bahwa ia sedang tak bergairah. Makanya, ia kerap turun tangkringan seperti menyerah sebelum bertanding, dan diam terus sepanjang lomba. Kemungkinan lain adalah burung dalam kondisi over birahi OB, akibat penggenjotan ekstra fooding secara berlebihan menjelang lomba dan tidak sesuai dengan karakter burung. Murai Batu yang mengalami OB bisa menampilkan beragam ekspresi, mulai dari ngebatman, ngejeruji, hingga mengeluarkan gaya merayu. Solusi untuk masalah ini sangat tergantung dari faktor penyebabnya, dan Anda selaku pemilik tentu bisa memprediksinya. Misalnya, apakah burung terlalu sering dilombakan, sehingga nyaris tidak pernah rehat di akhir pekan. Apalagi jika lomba yang diikutinya di luar kota, sehingga menguras energi selama dalam perjalanan. Dan jikalau Anda merasa memberikan ekstra fooding terlalu berlebihan, hanya karena mendengar / membaca pengalaman pelomba yang burungnya kerap juara, sebaiknya turunkan porsi pemberian EF jelang lomba. Sebab setelan EF untuk burung yang satu dan burung yang lain tidak selalu harus sama. Juga biasakan memandikan burung sebelum dibawa ke lomba, untuk mencegah kemungkinan OB. “Perlu diingat, tidak selalu murai batu yang ngebatman di arena lomba tidak mampu bersuara. Sebab ada juga murai batu yang benar-benar jinak yang kerap ngebatman, termasuk saat berlomba. Tipe seperti ini tetap akan bersuara lantang, terutama begitu mendengar musuhnya buka suara”. 3. Burung Lebih Sering Mematung Ada juga perilaku memalukan murai batu saat tampil di arena lomba, seperti di depan musuh-musuhnya, di depan puluhan hingga ratusan manusia di sekelilingnya. Nah, untuk hal itu penyebabnya masih terkait dengan kondisi mental, yaitu mudah drop ketika melihat sesama murai batu yang bertipe menekan. Di setiap gelaran lomba, pasti ada murai batu dengan tipikal menekan, yang selalu mendahului bersuara ketika musuhnya baru memperlihatkan gerakan atau tanda-tanda mau nampil. Murai batu yang sudah drop mentalnya, biasanya seperti depresi yang dimunculkan dalam bentuk lebih sering diam atau hanya berdiri mematung di atas tangkringan. Solusinya adalah, jika kondisi ini sering dialami murai batu kesayangan Anda, biasakan sering ditrek dengan 1-2 ekor murai batu lain. Kebiasaan ngetrek sangat baik untuk melatih mental burung. 4. Hanya angkat kepala, lalu menunduk Pernah melihat murai batu jantan saat merayu betinanya? Saat merayu, sang murai biasanya menampilkan perilaku seperti ini, berdiri tegak untuk menunjukkan kejantanan dan gaya fighternya, bersuara lirih seperti merayu, kemudian menundukkan kepala sambil sedikit membungkukkan punggungnya pelan-pelan. Terkadang murai batu di arena lomba juga menampilkan perilaku seperti itu. Apa penyebabnya. Dalam kasus ini, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Pertama, ada kemungkinan burung tersebut memang benar-benar dalam kondisi birahi. Kemungkinan kedua, itu sudah menjadi karakter dasar dari burung itu sendiri. Kemungkinan seperti ini baru bisa menjadi sebuah kepastian, apabila murai batu selalu berperilaku demikian saat lomba maupun ketika sekadar ditrek dengan sesama murai batu lainnya ketika dirumah. Jika sudah menjadi kepastian, sebaiknya tidak perlu dipaksakan turun ke arena lomba. Tetapi apabila perilaku ini tidak selalu muncul, baik dalam lomba maupun ketika ditrek bersama murai batu lainnya, berarti kemungkinan besar burung dalam kondisi birahi. Ini bisa diatasi dengan mencari setelan yang pas setiap menjelang lomba. 5. Terlihat Galak, Seperti Mengejar Musuh Saat lomba, murai batu terlihat galak seperti mengejar-ngejar musuh. Dalam beberapa kasus, ketika ada juri yang datang hendak memberikan penilaian, burung juga seperti mengejar-ngejar juri, saking begitu garangnya, sehingga murai malah sering menabrak jeruji sangkar. Jika kondisinya memang seperti itu, Ada yang berpendapat bahwa murai dengan perilaku seperti ini justru menunjukkan tipe fighter sejati. Semangat tempurnya tinggi, ingin menguasai semua lawan dianggapnya arena lomba ini sebagai wilayah teritorialnya, yang harus dipertahankannya. Perilaku seperti itu biasanya terjadi akibat burung terlalu diisolasi, atau sangkarnya selalu digantang di tempat tenang, dan jarang diperdengarkan suara murai batu lainnya. Karena semangat tempur terlalu tinggi, dengan power bagus, namun karena jarang ditrek dengan sesama murai batu akibatnya yang muncul ya hanya ingin bertarung saja. Hanya saja, semangat tempur itu terlalu tinggi, sehingga malah hilang konsentrasi untuk mengeluarkan performa suara yang menjadi tujuan utama berlomba. Dibutuhkan kesabaran untuk membiasakannya berlomba, disertai dengan perlakuan khusus menjelang lomba sesuai dengan karakter garangnya itu. Beberapa solusi yang bisa dilakukan adalah menurunkan porsi pemberian ekstra fooding sekitar 1-2 hari sebelum lomba, atau memandikan burung menjelang lomba, atau kombinasi keduanya. Setiap pemilik / perawat murai pasti bisa mengenali karakter burung yang dipeliharanya, apakah sering mengejar-ngejar musuh, yang bisa dilihat saat disandingkan dengan sesama murai batu atau saat terjun di arena lomba. Selain itu, tentu saja burung harus sering ditrek atau disandingkan dengan sesama murai batu, baik di rumah sendiri, atau dibawa ke rumah teman yang memiliki murai batu juga. 6. Kicauannya Monoton Selama lomba, murai batu hanya berkicau dengan suara yang sama dan diulang-ulang. Variasi lagunya sama sekali tidak muncul, alias monoton. Ada dua kemungkinan yang terjadi, dan hanya pemilik atau perawat yang bisa melakukan retrospeksi. Pertama, murai batu sejak awal memang sudah kurang isian, namun pemilik terburu nafsu menerjunkan burung terjun di arena lomba. Solusinya, pastikan murai batu sudah memiliki variasi lagu yang lengkap, melalui program pemasteran alami menggunakan burung / serangga asli maupun elektronik dan digital CD master Kalau Anda merasa murai batu sebenarnya sudah memiliki masteran cukup lengkap, bisa berkicau bagus di rumah, namun saat di lapangan kerap mengulang-ulang suaranya, dapat dipastikan powernya sangat lemah. Mentalnya mungkin tak bermasalah, tetapi kurang tenaga untuk berkicau terus dengan lagu-lagu sesuai dengan masteran. Untuk itu, carilah setelan ekstra fooding tepat, baik untuk perawatan harian dan perawatan menjelang lomba. 7. Terlambat Panas Ada beberapa murai batu yang di awal lomba hanya diam selama beberapa menit. Ketika musuh-musuh bekerja, burung tersebut hanya menjadi pendengar saja. Namun, lama-lama burung baru mulai berkicau dan menunjukkan sifat petarungnya. Namun, tidak semua burung yang terlambat panas itu jelek. Seperti para burung jawara yang terlambat panas, namun tetap bisa meraih posisi ketiga, jelas menunjukkan bahwa murai batu yang terlambat panas pun masih mampu menampilkan kualitas suara terbaiknya saat itu, meski bukan kualitas terbaiknya selama ini. Baca Artikel penting ini >> Cara Merawat Murai Batu Macet Bunyi Nah, setelah Anda mengetahui beberapa hal seperti yang saya jelaskan di atas . Jadi Anda sudah lebih paham mengenai burung murai batu yang sudah siap di lombakan ataupun yang belum. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas bahwa perawatan murai batu untuk lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang di inginkan dan memeliki stamina yang setabil serta mental yang bagus. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung. Tips pola perawatan dan setelan untuk lomba Hari-3 sebelum lomba, jangkrik bisa di naikan 5 ekor pagi dan 4 ekor sore. Hari-2 sebelum lomba sebaiknya di jemur maksimal 30 menit’ 1 jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan jangkrik 3-5 ekor & ulet hongkong 4-7 ekor. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan jangkrik 2 ekor lagi. Sebaiknya, mulai hari-6 burung di solasi. Jangan sampai murai batu yang akan di lombakan melihat dan mendengar suara burung murai batu lainya. Tips pola perawatan dan setelan pasca lomba Porsi EF Extra Fooding di kembalikan ke setelan harian. Berikan multivitamin pada air minum pada hari-1 setelah lomba. Sampai hari-3 setelah lomba, penjemuran burung maksimal 30 menit saja. Baca dan Simak kembali akar dari semua Artikel-Artikel ini >> Cara Merawat Burung Murai Batu Itulah pengetahuan tentang burung lomba serta tips cara merawat burung murai batu sebelum lomba dan sesudah lomba. Sebelum saya menyudahi ini, ada 1 hal yang harus Anda ingat, yaitu “Memelihara burung sebenarnya hanyalah untuk memuaskan hobi kita, menyenangkan batin kita, syukur-syukur bisa menjadi media memperoleh penghasilan tambahan. Karena sebenarnya lomba burung hanyalah salah satu bagian kecil dari hobi burung, bukan segalanya”. Semoga bermanfaat. Link Produk klik Disini atau klik pada gambar Murai batu yang tak mau bunyi selama lomba berlangsung tentu akan sanga mengecewakan pemiliknya. Di saat yang lain sibuk bekerja, ia malah diam tak bersuara dan cenderung meloncat-loncat aja. Kondisi ini umumnya dialami oleh burung yang masih muda dengan mental yang belum stabil, tapi dipaksakan berlomba. Burung murai batu yang tak mau bunyi saat dilombakan umumnya disebabkan oleh kondisinya yang demam panggung. Hal ini menunjukkan bahwa burung tersebut tidak dapat beradaptasi sepenuhnya dengan suasana dan kondisi lomba yang ramai. Kondisi seperti ini sangat umum dijumpai pada murai batu muda maupun dewasa yang kondisinya belum betul-betu jinak alias masih sangat giras. Murai batu yang kondisinya masih giras memang memiliki kecenderungan untuk selalu ketakutan ketika berada di tengah lomba yang ramai oleh aktivitas burung dan manusia. Alhasil, ketika lomba dimulai, burung yang tadinya gacor saja ketika sendirian mendadak bisa macet bunyi ketika berada di antara burung lain sejenis. Sebagai panduan, simak beberapa cara mengatasi murai batu yang tak mau bunyi ketika dilombakan berikut ini 1. Mengenalkan lingkungan baru Mengenalkan lingkungan baru sangat memberi pengaruh besar terhadap perilaku dan karakter burung murai batu yang bersifat teritorial. Hanya saja, dalam pelatihan ini usahakan agar tidak ada burung sejenis maupun burung teritorial lain di lingkungan baru tempat menyimpan burung tersebut. Lihat Juga Ciri-ciri dan Kelebihan Murai Batu Aceh, Pola Ekor, Habitat dan Suaranya Jika dilakukan secara teratur, maka cara ini dianggap cukup ampuh menjadikan murai batu cepat beradaptasi dengan suasana dan lingkungan barunya, termasuk saat berada di arena lomba yang ramai. Latih Secara Teratur Sebelum mendaftar di even lomba berkelas besar, ada baiknya murai batu tersebut dilatih dalam lomba-lomba burung berskala kecil, misalnya latihan bersama yang dilakukan bersama rekan-rekan satu komunitas. Setelah burung sudah tak ragu lagi unjuk suara dan gaya dalam lomba tersebut, maka Anda bisa menjajal kemampuannya di even yang lebih besar lagi. Lihat Juga Download Suara Murai Batu Mp3 Berikan Suplemen Untuk mendukung penampilannya agar lebih maksimal saat dilombakan, maka burung murai batu tersebut harus mendapatkan asupan suplemen multivitamin yang tepat. Pemberian suplemen ini bertujuan untuk mendongkrak stamina dan daya tahan burung selama bertanding, sehingga mereka akan selalu mempunyai energi yang cukup untuk unjuk kebolehan melalui suara nyanyian dan gayanya. Semoga bermanfaat Daftar Isi1 Cara Mengatasi Murai Batu Tidak Mau Bunyi Saat Latih Secara Berikan Suplemen Baca Artikel Lainnya di dari Google News Burung murai batu hampir selalu ditempatkan dalam kelas paling bergengsi pada setiap gelaran lomba burung berkicau. Jenis burung lain yang terkadang menempati kelas utama tergentung EO dan kota di mana lomba digelar antara lain kacer, anis merah, dan lovebird. Meski demikian, tidak selamanya murai batu yang berlaga di arena lomba bisa menampilkan performa terbaik untuk ukuran burung itu sendiri. Banyak kejadian “memalukan” mengenai perilaku burung pengicau terbaik di dunia ini ketika berlomba dan bertemu dengan musuh-musuhnya. Cara gampang mencari artikel klik di sengaja menulis kata memalukan dalam tanda kutip, sebab perilaku buruk ini sebenarnya bukanlah kesalahan atau kemauan burung murai batu, melainkan kesalahan manusia yang memiliki atau merawat burung tersebut. Sedikitnya ada tujuh perilaku “memalukan” murai batu di arena lomba, yaituMaaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster TBB, produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...Burung tidak mau bunyiNgebatman dan turun tangkringanBurung lebih sering mematungHanya angkat kepala, lalu menundukTerlihat galak, seperti mengejar musuhKicauannya monotonTerlambat panasBaiklah, kita bahas satu persatu perilaku itu, dan apa penyebabnya dan beberapa alternatif solusi untuk mengatasi problem Burung tidak mau bunyiSepanjang lomba berlangsung, saat sebagian besar musuhnya aktif bekerja, ia malah diam tak bersuara dan hanya meloncat-loncat saja. Kejadian ini biasanya dialami murai batu muda yang kondisi mentalnya masih labil, namun pemilik nekat membawanya ke arena lomba, atau karena dia sengaja ingin memberi pengalaman kepada burung menghadapi juga burung tersebut mengalami demam panggung. Itu menunjukkan bahwa burung belum mampu beradaptasi sepenuhnya terhadap keramaian, ketika di lapangan banyak manusia, ketika di sekitarnya ada aktivitas orang-orang yang menggantang calon-calon panggung bisa dialami MB muda maupun dewasa yang belum benar-benar jinak. Sebab, seperti dituliskan di bagian bawah header burung jinak adalahBurung yang sudah bersosialisasi dengan lingkungan yang tidak takut dengan makhluk di lingkungan yang secara mental tidak merasa tertekan oleh kondisi burung belum jinak, selama itu pula dia bebas berkicau apalagi gacor. Akibatnya, ketika berada di arena lomba, murai batu yang di rumah sebenarnya gacor, mendadak bisa macet niatnya memang ingin memberikan pengalaman baru kepada burung menghadapi situasi lomba terutama burung muda, saya tidak bisa memberikan komentar apa-apa. Apalagi jika pemilik burung sejak awal sudah menyadari risiko alangkah lebih baik kalau kita memastikan dulu bahwa burung benar-benar jinak, melalui aneka pelatihan atau terapi di rumah, sebelum menerjunkannya ke arena lomba. Ingat, dalam diri burung juga ada memori yang merekam semua kejadian menyenangkan dan tidak ini bukan hanya terjadi pada burung tipe petarung, tetapi juga dijumpai pada beberapa unggas lain seperti ayam, khususnya ayam jantan. Coba perhatikan ayam jantan yang kalah dari jago lainnya. Ketika bertemu dengan lawan yang pernah mengalahkannya, ia pasti akan lari, kecuali jika memisahkan kedua ayam itu dalam jangka waktu lama untuk membuang semua memori menyakitkan ketika murai batu tiba-tiba mogok bunyi di arena lomba, okelah itu menjadi pengalaman berharga. Tetapi, sesampai di rumah, segera ubah niat untuk kembali melombakannya. Jadikan progam penjinakan sebagai prioritas utama. Setelah burung dapat bersosialisasi baik dengan manusia dan lingkungan di sekitarnya, barulah diterjunkan kembali ke arena cara menjinakkan burung, serta mengatasi demam panggung, silakan baca kembali artikel berikut iniCara menjinakkan burung Cara melatih burung agar tidak demam panggung2. Ngebatman dan turun tangkringanDalam beberapa kasus, ada juga murai batu yang tidak bunyi di arena lomba, namun hanya ngebatman, lalu turun dari tangkringan dan diam terus sepanjang lomba. Hal ini menunjukkan burung dalam kondisi tidak fit saat dibawa ke arena lomba, dan mempengaruhi kondisi kondisi murai batu tidak fit, dia cenderung membuka kedua sayapnya lebar-lebar ketika melihat musuh-musuh di sekelilingnya, seperti mengabarkan bahwa ia sedang tak bergairah. Makanya, ia kerap turun tangkringan seperti menyerah sebelum bertanding, dan diam terus sepanjang lain adalah burung dalam kondisi over birahi OB, akibat penggenjotan ekstra fooding secara berlebihan menjelang lomba dan tidak sesuai dengan karakter burung. Murai batu yang mengalami OB bisa menampilkan beragam ekspresi, mulai dari ngebatman, ngejeruji, hingga mengeluarkan gaya untuk masalah ini sangat tergantung dari faktor penyebabnya, dan Anda selaku pemilik tentu bisa memprediksinya. Misalnya, apakah burung terlalu sering dilombakan, sehingga nyaris tidak pernah rehat di akhir pekan. Apalagi jika lomba yang diikutinya di luar kota, sehingga menguras energi selama dalam Anda merasa memberikan ekstra fooding terlalu berlebihan, hanya karena mendengar / membaca pengalaman pelomba yang burungnya kerap juara, sebaiknya turunkan porsi pemberian EF jelang lomba. Sebab setelan EF untuk burung yang satu dan burung yang lain tidak selalu harus sama. Juga biasakan memandikan burung sebelum dibawa ke lomba, untuk mencegah kemungkinan diingat, tidak selalu murai batu yang ngebatman di arena lomba tidak mampu bersuara. Sebab ada juga murai batu yang benar-benar jinak yang kerap ngebatman, termasuk saat berlomba. Tipe seperti ini tetap akan bersuara lantang, terutama begitu mendengar musuhnya buka Burung lebih sering mematungAda juga lho perilaku “memalukan” murai batu saat tampil di arena lomba, di depan musuh-musuhnya, di depan puluhan hingga ratusan manusia di sekelilingnya. Penyebabnya masih terkait dengan kondisi mental, yaitu mudah drop ketika melihat sesama murai batu yang bertipe di setiap gelaran lomba, pasti ada murai batu dengan tipikal menekan, yang selalu mendahului bersuara ketika musuhnya baru memperlihatkan gerakan atau tanda-tanda mau nampil. MB yang sudah drop mentalnya, biasanya seperti depresi yang dimunculkan dalam bentuk lebih sering diam atau hanya berdiri mematung di atas kondisi ini sering dialami murai batu kesayangan Anda, baik di dalam lomba maupun sekadar ditrek dengan sesama MB milik teman, ada beberapa solusi yang bisa membantu mengatasi problem tersebut. Pertama, biasakan ditrek dengan 1-2 ekor MB lain. Kebiasaan ngetrek sangat baik untuk melatih mental burung. Bahkan MB jawara seperti Natalia pun kerap ditrek dengan burung lain. Berikut ini beberapa video MB yang ditrek dengan sesama Natalia saat ditrek dengan LoncengMB ditrek dengan 2 MB lainnya Solusi kedua, berikan treatment berupa pemberian TestoBirdBooster, yang didesain Om Kicau untuk mengatasi burung macet bunyi, tidak memiliki daya tarung fighting spirit atau mental drop, sekaligus meningkatkan daya tahan aplikasi Gratis... Produk ini mengandung semua vitamin dan material esensial untuk merangsang pembentukan hormon testosteron. Seperti diketahui, gairah burung untuk berkicau sangat dipengaruhi pula oleh level / kadar testosteron dalam Hanya angkat kepala, lalu menundukPernah melihat murai jantan saat merayu betinanya? Saat merayu, sang murai biasanya menampilkan perilaku seperti ini berdiri tegak untuk menunjukkan kejantanan dan gaya fighternya, bersuara lirih seperti merayu, kemudian menundukkan kepala sambil sedikit membungkukkan punggungnya murai batu di arena lomba juga menampilkan perilaku seperti itu. Apa penyebabnya. Dalam kasus ini, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Pertama, ada kemungkinan burung tersebut memang benar-benar dalam kondisi kedua, itu sudah menjadi karakter dasar dari burung itu sendiri. Kemungkinan seperti ini baru bisa menjadi sebuah kepastian, apabila murai batu selalu berperilaku demikian saat lomba maupun ketika sekadar ditrek dengan sesama MB lainnya di rumah. Jika sudah menjadi kepastian, sebaiknya tidak perlu dipaksakan turun ke arena apabila perilaku ini tidak selalu muncul, baik dalam lomba maupun ketika ditrek bersama MB lainnya, berarti kemungkinan besar burung dalam kondisi birahi. Ini bisa diatasi dengan mencari setelan yang pas setiap menjelang lomba, seperti pernah dijelaskan dalam artikel di Terlihat galak, seperti mengejar musuhSaat lomba, murai batu terlihat galak seperti mengejar-ngejar musuh. Dalam beberapa kasus, ketika ada juri yang datang hendak memberikan penilaian, burung juga seperti mengejar-ngejar juri. Begitu garang, sehingga murai malah sering menabrak jeruji paling “memalukan”, sepanjang lomba burung hanya menampilkan perilaku seperti itu, dan hanya sesekali berdiri tegak di atas tangkringan namun jarang yang berpendapat bahwa murai dengan perilaku seperti ini justru menunjukkan tipe fighter sejati. Semangat tempurnya tinggi, ingin menguasai semua lawan termasuk juri, he..he.., dianggapnya arena lomba ini sebagai wilayah teritorialnya, yang harus seperti itu biasanya terjadi akibat burung terlalu diisolasi, atau sangkarnya selalu digantang di tempat tenang, dan jarang diperdengarkan suara murai batu lainnya. Karena semangat tempur terlalu tinggi, dengan power bagus, namun karena jarang ditrek dengan sesame MB akibatnya yang muncul ya hanya ingin bertarung saja instink dasar dari burung saja, semangat tempur itu terlalu tinggi, sehingga malah hilang konsentrasi untuk mengeluarkan performa suara yang menjadi tujuan utama berlomba. Dibutuhkan kesabaran untuk membiasakannya berlomba, disertai dengan perlakuan khusus menjelang lomba sesuai dengan karakter garangnya solusi yang bisa dilakukan adalah menurunkan porsi pemberian ekstra fooding sekitar 1-2 hari sebelum lomba, atau memandikan burung menjelang lomba, atau kombinasi keduanya. Setiap pemilik / perawat murai pasti bisa mengenali karakter burung yang dipeliharanya, apakah sering mengejar-ngejar musuh, yang bisa dilihat saat disandingkan dengan sesame murai batu atau saat terjun di arena itu, tentu saja burung harus sering ditrek atau disandingkan dengan sesama murai batu, baik di rumah sendiri, atau dibawa ke rumah teman yang memiliki murai Kicauannya monotonSelama lomba, murai batu hanya berkicau dengan suara yang sama dan diulang-ulang. Variasi lagunya sama sekali tidak muncul, alias monoton. Ada dua kemungkinan yang terjadi, dan hanya pemilik atau perawat yang bisa melakukan murai batu sejak awal memang sudah kurang isian, namun pemilik terburu nafsu menerjunkan burung terjun di arena lomba. Solusinya, pastikan murai batu sudah memiliki variasi lagu yang lengkap, melalui program pemasteran alami menggunakan burung / serangga asli maupun elektronik dan digital CD master, mp3 aneka suara binatang.Kalau Anda merasa murai batu sebenarnya sudah memiliki masteran cukup lengkap, bisa berkicau bagus di rumah, namun saat di lapangan kerap mengulang-ulang suaranya, dapat dipastikan powernya sangat lemah. Mentalnya mungkin tak bermasalah, tetapi kurang tenaga untuk berkicau terus dengan lagu-lagu sesuai dengan dalam jangka pendek dan menengah, gunakan BirdPower selama 4-5 hari sebelum burung terjun di arena lomba. Produk ini merupakan kombinasi unik antara ATP dan multivitamin lengkap, sehingga bisa mengatasi burung loyo, sekaligus menambah power dan kegacoran pada burung. Cara pakainya bisa dilihat di untuk solusi jangka panjang, carilah setelan ekstra fooding dan buah-buahan yang tepat, baik untuk perawatan harian dan perawatan menjelang lomba. Untuk panduan dasar, Anda bisa membuka kembali artikel berikut iniPerawatan dan setelan harian burung murai batuPenanganan burung murai batu untuk lomba 7. Terlambat panasAda beberapa murai batu yang di awal lomba hanya diam selama beberapa menit. Ketika musuh-musuh bekerja, burung tersebut hanya menjadi pendengar saja. Namun, lama-lama burung baru mulai berkicau dan menunjukkan sifat seperti ini sebenarnya banyak dijumpai di arena lomba. Bahkan burung jawara sekelas Natalia pun pernah mengalaminya, misalnya di Sultan Kasepuhan Cirebon 28/10, sebagaimana pengakuan Wawan yang sehari-hari merawatnya. “Sesungguhnya kerja Natalia saat itu cukup bagus. Hanya saja, waktu juara ketiga, memang sedikit telat terlambat panas,” ujar murai batu sering terlambat panas di arena lomba, beberapa solusi yang bisa dilakukan antara lain menaikkan sedikit porsi ekstra fooding agar tubuh bertambah panas. Selain itu, beberapa hari sebelum lomba, burung harus selalu dikondisikan full perkara jika masalah ini bersifat insidental, apalagi dialami burung jawara seperti Natalia di Cirebon atau Super Bejo milik Ming Basket Surabaya saat berlaga di Bupati Bandung Barat Cup 18/11. Faktor kelelahan, juga udara dingin, ikut mempengaruhi penampilan murai tidak semua burung yang terlambat panas itu jelek. Kasus Natalia yang terlambat panas, namun tetap bisa meraih posisi ketiga, jelas menunjukkan bahwa MB yang terlambat panas pun masih mampu menampilkan kualitas suara terbaiknya saat itu, meski bukan kualitas terbaiknya selama itu, ada satu pesan yang perlu kita jadikan renungan bersama, menjelang pergantian tahun dari 2012 ke 2013. Memelihara burung sebenarnya hanyalah untuk memuaskan hobi kita, menyenangkan batin kita, syukur-syukur bisa menjadi media memperoleh penghasilan tambahan. Lomba burung hanyalah salah satu bagian kecil dari hobi burung, bukan segalanya.—Penting Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING gampang mencari artikel di klik di sini. Burung Murai Batu MB – Sampai saat ini Murai Batu MB masih menjadi burung kicau terbaik di Indonesia. Predikat tersebut rasanya tidak berlebihan karena memang harus di akui jika kualitas Murai Batu memang di atas burung kicauan jenis Murai Batu memiliki keistimewaan pada suara kicauannya yang merdu dengan irama yang harmonis dan penuh variasi. Selain itu, Murai Batu juga memiliki gaya tarung yang atraktif serta penampilan fisik yang anggun sehingga membuat burung fighter ini semakin digandrungi para Kicau Mania di burung Murai Batu semakin meningkat dengan semakin maraknya lomba burung kicau ditanah air yang rata-rata selalu menempatkan Murai Batu dikelas itu membuat para penggemar Murai Batu banyak yang mencoba keberuntungan dengan mengikut sertakan Murai Batu kesayangannya di arena lomba burung kicau dengan harapan bisa menjadi juara. Karena selain bisa mendapatkan hadiah, biasanya harga jual Murai Batu yang sudah prestasi akan sering kali harapan tidak sesuai dengan kenyataan, karena banyak Murai Batu yang ketika dirumah sangat gacor tapi saat dilapangan menjadi mlempem bahkan diam itu biasanya disebabkan karena Murai Batu tersebut belum siap untuk dilombakan, sebab suasana di arena lomba dengan suasana di rumah tentunya sangat jauh Murai Batu yang dapat berprestasi ketika dilombakan adalah harapan semua pemilik Murai Batu. Tapi untuk menjadikan Murai Batu juara tidaklah mudah karena membutuhkan perawatan dan latihan yang setelah dirawat dan dilatih secara konsisten-pun belum tentu dapat tampil memuaskan ketika dilombakan, apalagi untuk masa-masa awal dilombakan, bisa jalan saja sudah untung karena seringkali pada penampilan perdana Murai Batu tidak akan mau nampil dan bahkan sering berperilaku ini beberapa perilaku negatif Murai Batu ketika dilombakan1. Burung Murai Batu hanya diam dan loncat-loncat saja seperti ketakutan. Hal itu biasanya disebabkan karena Murai Batu tersebut belum siap dibawa ke lapangan dan belum terbiasa dengan keramaian atau biasa disebut demam panggung. Hal itu wajar terjadi pada Murai Batu muda atau masih setengah jadi yang belum mapan secara Burung Murai Batu bertingkah galak mengejar-ngejar lawan dan menabrak jeruji sangkar serta sesekali berdiri tegak di tangkringan sambil memainkan ekor tapi hanya berkicau sesekali Batu yang bertingkah seperti itu sebetulnya memiliki karakter fighter tinggi. Karakter fighternya yang meluap-luap mungkin bisa sedikit diredam dengan menurunkan porsi pemberian extra fooding EF dan memandikannya sebelum dibawa ke yang beranggapan jika Murai Batu dengan karakter seperti itu kurang bagus untuk dilombakan. Tapi sebetulnya anggapan tersebut kurang tepat, sebab Murai Batu dengan karakter seperti itulah yang dikatakan sebagai fighter sejati jika sudah ketemu Burung Murai Batu terlihat membuka sayap ngelowo lalu turun ke dasar sangkar tanpa mengeluarkan suara seperti itu menandakan jika Murai Batu tersebut dalam kondisi tidak prima untuk bertarung. Hal itu bisa disebabkan karena kondisi fisiknya yang tidak fit atau mentalnya belum siap untuk Awal digantang hanya diam, tapi setelah beberapa menit kemudian barulah sifat fighternya mulai muncul dan mulai berkicau. Perilaku seperti itu menandakan jika Murai Batu tersebut memiliki karakter fighter rendah / lambat untuk Murai Batu dengan karakter seperti itu adalah dengan menaikkan emosinya sebelum dilombakan. Caranya dengan menambah durasi penjemuran dan setelah itu dikondisikan full kerodong selama beberapa hari sebelum dilombakan. Berikan juga beberapa ekor ulat hongkong UH sebelum naik Burung Murai Batu hanya bergaya dengan membusungkan dada dan menegakkan kepalanya tapi hanya berkicau dengan suara kecil, kemudian menundukkan kepalanya seperti sujud lalu tegak lagi dan kembali sujud secara Murai Batu menunjukkan perilaku seperti itu ketika dilombakan berarti Murai Batu tersebut sedang birahi, karena perilaku seperti itu adalah perilaku burung Murai Batu yang sedang merayu. Tapi ada juga Murai Batu yang memang memiliki gaya tarung seperti Burung Murai Batu hanya berkicau dengan suara yang diulang-ulang / ngeban / ngukluk / Murai Batu menunjukkan perilaku seperti itu berarti belum siap dibawa ke arena lomba. Hal itu bisa disebabkan karena beberapa faktor, antara lain- Belum ketemu settingan extra fooding EF yang tepat sehingga kondisi birahi, emosi, dan powernya kurang Belum ketemu settingan mandi dan jemur yang tepat sehingga performanya tidak Kurangnya pemasteran, sehingga Murai Batu tersebut tidak memiliki materi isian yang Tidak memiliki stamina yang prima sehingga tidak bongkar isian ketika dilombakan. Hal itu bisa disebabkan karena kurangnya asupan extra fooding EF, kurangnya penjemuran dan juga Usia Murai Batu masih terlalu muda sehingga mentalnya belum kuat ketika bertemu dengan lawan yang usianya lebih Burung Murai Batu hanya diam membisu dan tidak bergerak matung.Jika Murai Batu menunjukkan perilaku seperti itu ketika dilombakan berarti mentalnya sudah down dan butuh waktu cukup lama untuk memulihkan kondisi mentalnya seperti seperti itu sering terjadi pada Murai Batu muda yang berhadapan langsung dengan Murai Batu lain yang lebih dominan dan memiliki karakter agar Murai Batu tidak berperilaku negatif pada saat dilombakan sebaiknya persiapkan dulu mental dan fisiknya serta materi lagunya agar dapat tampil bagus itu, kesiapan Murai Batu itu sendiri untuk dilombakan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena akan sangat berpengaruh pada penampilannya ketika Murai Batu yang sudah siap lomba1. Kaki medangUntuk bisa tampil stabil dilapangan, usia Murai Batu harus sudah mapan / dewasa, karena jika umurnya sudah mapan maka mentalnya sudah stabil dan mental fighternya sudah terbentuk. Hal itu bisa dilihat dari kakinya yang sudah medang yang menandakan usianya sudah GacorSalah satu syarat utama burung Murai Batu untuk mengikuti lomba tentunya harus sudah gacor dengan gaya ngeplay dan kepala mendongak keatas penuh kewaspadaan. Burung juga terlihat sangat energik dan sangat sensitif terhadap suara-suara tertentu seperti siulan atau NgototKetika sendirian Murai Batu lebih sering mengeluarkan suara yang berulang-ulang ngeban dengan volume yang keras dan sangat ngotot sampai terlihat tubuhnya bergetar sewaktu SensitifBurung Murai Batu yang sudah siap lomba biasanya sangat sensitif dan rajin mengeluarkan materi isiannya dengan intonasi yang jelas dan keras ketika mendengar suara-suara yang Tidak takut orangMurai Batu sudah terbiasa dengan suasana keramaian dan tetap rajin bunyi meskipun ada banyak orang disekitarnya. Hal itu menjadi salah satu faktor penting karena banyak Murai Batu yang ketika dirumah sangat gacor tapi saat dibawa ke lapangan malah membisu dan tidak berani berkicau sama Sudah biasa ditrekAgar Murai Batu bisa tampil maksimal digantangan sebaiknya sering dilatih dengan cara ditrek dengan Murai Batu lain untuk mengasah mental tarungnya agar ketika dilombakan tidak minder dan tidak demam panggung sering melatihnya, kita juga bisa memantau perkembangan Murai Batu tersebut sehingga bisa mengevaluasi kekurangannya kemudian memperbaikinya untuk memaksimalkan Bentuk kotoranBurung Murai Batu yang dalam kondisi puncak rata-rata kotorannya terlihat kecil-kecil dan sedikit informasi tentang beberapa perilaku negatif Murai Batu pada saat dilombakan yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu MB, dapat dibaca pada artikel On Kicau bermanfaatTerima kasih Ilustrasi Lomba Murai - Memiliki burung Murai Batu MB yang dapat berprestasi tentunya menjadi impian bagi setiap MB Mania. Akan tetapi kenyataan yang terjadi seringkali tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, padahal kita sudah memberikan perawatan yang maksimal tapi tidak juga membuahkan hasil, bahkan Murai Batu gacoan kita malah sering bertingkah nakal ketika dilombakan. Berikut ini beberapa perilaku negatif Murai Batu ketika dilombakan serta faktor-faktor penyebabnya 1. Murai Batu tidak berkicau dan hanya loncat-loncat saja tanpa bersuara sedikitpun dengan paruh mangap. Hal itu kemungkinan karena Murai Batu tersebut belum siap dibawa ke lapangan dan masih belum bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi lapangan demam panggung. Hal itu wajar terjadi dan umumnya terjadi pada Murai Batu yang masih berusia muda dan Murai Batu setengah jadi yang secara mental belum siap untuk juga Usia ideal Murai Batu MB untuk dilombakan 2. Murai Batu bertingkah galak mengejar-ngejar musuh dengan menabrak jeruji sangkar dan sesekali berdiri tegak di plangkringan sambil memainkan ekornya dan hanya berkicau sesekali saja. Jika Murai Batu bertingkah demikian, itu artinya Murai Batu tersebut memiliki karakter fighter tinggi tapi belum kondisi sehingga emosinya tidak stabil. Murai Batu dengan karakter seperti itulah yang dapat tampil gila dilapangan jika sudah menemukan settingan yang yang meluap-luap tersebut bisa diredam dengan intensitas mandi lebih sering, minim jemur, pengumbaran dan pemberian extra fooding EF yang tepat seperti jangkrik, kroto, cacing, ulat daun pisang, ulat bambu cilung, dan tentunya tanpa ulat hongkong UH.Baca juga Cara setting birahi, emosi dan stamina Murai Batu agar tampil maksimal digantangan 3. Murai Batu terlihat membuka sayap dan lebih sering turun ke dasar sangkar tanpa bersuara sedikitpun. Hal itu disebabkan karena Murai Batu tersebut sedang tidak kondisi dan tidak siap untuk bertarung. 4. Murai Batu lambat panas, awalnya hanya diam kemudian setelah beberapa saat baru bereaksi muncul sifat fighternya dan baru mulai berkicau mengeluarkan materi itu disebabkan karena Murai Batu tersebut kurang emosi, jadi ketika naik gantangan tidak bisa langsung ON. Jika Murai Batu bertingkah seperti itu bisa disiasati dengan menambah durasi penjemuran dan memberikan menu extra fooding EF yang bersifat panas seperti ulat hongkong UH atau larva tawon sebelum naik gantangan. Selain itu untuk perawatan harian sebaiknya lebih banyak dikerodong full kerodong. 5. Murai Batu terlihat bergaya siap tarung dengan berdiri tegak membusungkan dada tapi hanya ngeriwik saja sambil menundukkan kepalanya berulang-ulang sujud. Gaya seperti itu merupakan gaya Murai Batu jantan untuk merayu Murai Batu betina. Jika Murai Batu bertingkah seperti itu, kemungkinan burung tersebut dalam kondisi over birahi OB. Solusinya dengan memangkas porsi pemberian extra fooding EF terutama kroto, dan tambahkan ulat hongkong UH dalam menu EF harian serta untuk settingan lomba. Selain itu, kurangi intensitas mandi dan tambah durasi penjemuran untuk mendongkrak emosinya serta full juga Cara mengatasi Murai Batu over birahi 6. Murai Batu berkicau tapi dengan lagu yang diulang-ulang ngeban. Hal itu bisa disebabkan karena Murai Batu tersebut belum siap dilombakan, atau tidak dalam kondisi top perform sehingga tidak memiliki cukup stamina untuk bertarung. Penyebab lainnya bisa karena kehabisan materi lagu karena kurangnya pemasteran. 7. Murai Batu hanya diam membisu dan mematung ketika digantang. Hal itu mengindikasikan jika Murai Batu tersebut mentalnya sudah drop, dan untuk mengembalikan performanya seperti kondisi semula akan membutuhkan waktu yang relatif cukup lama. Hal itu sering terjadi jika Murai Batu bertemu / berhadapan dengan lawan yang super fighter dan berkarakter menekan. Baca juga Penyebab Murai Batu ngetem saat lomba Demikian sedikit informasi tentang perilaku negatif Murai Batu saat dilapangan yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu MB, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain. Semoga bermanfaat Terima kasih

murai loncat loncat saat lomba